11. Baby Al

28 3 0
                                    









Alrescha terburu-buru berjalan menuju kearah ruang UKS,wajahnya sudah tegang dan pucat pasi menerawang keadaan Ixora saat ini. Sepele sih tapi bagi Alrescha tidak,ini kali pertama Ixora terluka dan itu ulah dari orang lain. Bagaimana Alrescha tidak berusaha mengeluarkan iblis didalam dirinya untuk membalas perbuatan Dira. Sudah ia tahan sejak pagi tadi tetapi balasan Dira tidak bisa ia terima matang-matang.


"Bocil...". Panggil Alrescha sesaat setelah membuka pintu ruang UKS. Cowok itu menemukan Ixora yang masih diobati oleh Zidny dan Nora. Alrescha langsung mendekat."Astagfirullah,kepala kamu gimana,Ra?".


"Sudah gak keluar darahnya kok,Al". Sahut Zidny saat melihat Ixora hanya diam saja,mungkin gadis itu syok. Bagaimana tidak jika ini kali pertama Ixora mengalami kekerasan di sekolah meskipun sebelum-sebelumnya Ixora selalu dibully oleh orang-orang yang tak menyukai Ixora bersama dengan Alrescha.


"Sakit,Al..". Adu Ixora sambil mendongak menatap Alrescha."Yang ini lebih sakit daripada jatuh waktu ambil sepatu Rara kemarin".



Alrescha terdiam sejenak menatap Ixora lantas bergerak berbalik kearah pintu."Dira memang pantas dikasih pelaj-".


"Al...". Lirih Ixora sambil mencekal lengan Alrescha."Jangan..".



"Jangan gimana?dia sudah buat kamu seperti ini". Ujar Alrescha sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Cukup". Tukas Ixora,wajah gadis itu tampak berubah pucat."Rara mau pulang,Al".


Alrescha mengacak rambutnya frustasi,ia benar-benar tidak bisa mengabaikan ini.

"Satu kali saja,Ra. Alres mau dia dapat pelajarannya". Ujar Alrescha dengan wajah memohon."Al mau dia jatuh sejatuhnya".


"Dira kamu apakan,Al?". Bukannya membalas,Ixora malah membalasnya dengan sebuah pertanyaan.


Alrescha tampak menatap Zidny dan Nora bergantian."Bukan aku tapi Insky,cuma ditampar doang".


Ixora memejamkan matanya dengan wajah lega."Itu sudah cukup buat dia".


"Arghh...". Erang Alrescha frustasi. Alrescha menyisir rambutnya kebelakang lalu mulai mencoba menenangkan pikirannya dengan mendekap erat tubuh Ixora."Makasih,Ra. Makasih,kamu tidak akan membiarkan iblis keluar dari dalam diri aku".



Ixora memejamkan matanya semakin erat lalu memeluk tubuh Alrescha dengan erat."Aku mau pulang,Al".


"Iya kita pulang sekarang".




🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️







"Kepala kamu kenapa,Ra?".


Melisa tampak berlari tergopoh-gopoh menghampiri Ixora yang baru saja turun dari motor Alrescha sesaat setelah melihat dahi anaknya di perban rapi. Melisa langsung menarik wajah putrinya dan mengeceknya dengan teliti.


"Kena daun pintu,Ma". Jelas Ixora menatap ibunya dengan lemas.


"Kok bisa?". Tanya Melisa dengan dahi mengernyit."Kamu diganggu?".



Ixora menggeleng lemah,gadis itu menatap Melisa dan Alrescha bergantian."Aku mau tidur,Ma. Kepalaku pusing banget".



"Iya,aku anter ya". Ujar Alrescha,cowok itu berjalan pelan sambil merangkul pundak Ixora untuk pergi ke kamar gadis itu.



Setelah beberapa menit Alrescha ada dikamar Ixora,cowok itu akhirnya keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga.

"Al?". Panggil Melisa.



ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang