8. Remember of today

35 4 0
                                        





Andaru terpengkur didepan motor butut Alrescha meninggalkan Jenaka,Insky,Nora,Fathur dan Zidny yang sedang berbincang,anak itu masih memandang si Joko dengan lekat-lekat. Tidak ada lecet,bersih dan juga mengkilap. Segitu cintanya Alrescha dengan si Joko sampai motor itu masih bisa hidup sampai sekarang,Andaru terkekeh pelan mengingat Alrescha pernah marah besar dan tidak mau bicara kepada kedua orang tuanya karena Kaisar sempat berpikir untuk menjual motor itu.

"Ck,awas jatuh cinta lo".

Andaru mendongak menatap Alrescha yang sudah datang bersama dengan Ixora,bergandengan tangan lagi. Sering sih mereka terlihat mesra didepan umum sampai orang-orang mengira Alrescha dan Ixora ini berpacaran,begitu bucinnya Alrescha dan Ixora.

"Kenapa senyum-senyum?". Tanya Andaru,dahinya berkerut melihat Ixora senyum-senyum tidak jelas didepannya.

"Gak apa-apa". Sahutnya malah semakin tersenyum.

Andaru semakin mengerutkan keningnya bingung,lantas ia menatap Alrescha."Habis lo apain heh?bukannya tadi loyo ya sedih gitu tapi kenapa senyum-senyum sendiri?".

Alrescha terkekeh pelan mendengarnya."Tidak heran,Ru. Dia ini Ixora".

Andaru terdiam sejenak namun berikutnya mengangguk singkat,ia memang tidak heran dengan tingkah Ixora karena dia tetaplah dia yang aneh dan lugu.

"Iya kan,sayang?".

Ixora mengangguk sebagai jawaban.

Andaru memijat pangkal hidungnya ketika mendengar ujaran yang keluar dari bibir Alrescha dan Ixora. Mungkin Andaru yang gila karena menanggapi kedua makhluk didepannya ini,penyebab Ixora senyum-senyum karena telah terjadi sesuatu diantara keduanya.

Andaru menghembuskan nafasnya pelan."Jadian?".

Ixora dan Alrescha mengangguk kompak.

"Pantesan". Gumam Andaru. Ia memandang Alrescha dengan lekat dan berdoa saja anak itu tidak terpengaruhi lemotnya Ixora."Dahlah,gue mau heran tapi kalian Alrescha dan Ixora".

"Memang kenapa sama kita,Ru?". Tanya Ixora,gadis itu tampak menatap Andaru dengan mengerjapkan mata polos.

"Pasangan yang cocok". Timpal Andaru sekenanya.

"Yang bener?kita cocok?". Tanya Ixora dengan exited.

Andaru mengangguk cepat."Iya,lo gila dan Alrescha otw depresi. Dah cocok banget".

Ixora menyebikkan bibirnya sambil memukul lengan Andaru kesal."Kok Andaru bilangnya gitu,jahat banget sih!".

Alrescha melipat bibirnya kedalam guna menahan tawanya,ia melihat wajah tertekan Andaru saat Ixora memukul lengannya. Bukan baru pertama kali tetapi melihat wajah Andaru atau teman-temannya yang seperti tertekan atas perilaku Ixora membuat Alrescha harus membanggakan diri karena cuma dirinya saja yang bisa bersabar dan mengatasi bocah itu.

"Andaru tuh gak boleh ngomong begitu,gak sopan". Tukas Ixora masih dengan wajah tertekuk kesal."Nanti kalau Andaru dapat pacar mau Rara cibir juga?!".

"Iya,Ra. Iya,jangan ngambek". Tukas Andaru dengan pasrah.

"Eh,ayo". Tegur Fathur sambil bersiap untuk menuju motornya. Anak itu tampak sudah akan pergi.

"Kalian duluan saja,gue mampir ke rumah Mama gue mau bawa calon mantu". Tukas Alrescha dengan wajah watadosnya itu yang membuat mereka semua tampak melebarkan matanya.

"Anjing!Kapan officialnya?". Tanya Jenaka dengan heboh."Kenapa gue gak tahu?!".

"Congrast,Ya. Gue tunggu undangannya". Timpal Insky dengan senyum-senyum menggoda Ixora."Anjing kayaknya enak juga ya kita punya ponakan,iya gak,Al?".

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang