36. Ruang Rindu

29 2 0
                                    

Ixora menatap rembulan yang terlihat samar dari balik gorden kamarnya sambil mendengarkan suara dengkuran halus Insky yang ada disampingnya. Tak habis ia memikirkan nasib dirinya sehingga tidurpun tak menjadi obat penenangnya,hanya diam melamun yang saat ini ia lakukan. Malam pertama di Villa bersama teman-temannya yang lain,tak pernah Ixora pikirkan jika akan terjadi masalah dengannya dengan Alrescha.

Ia sudah tidak tahu lagi hubungan ini akan dibawa kemana tapi yang jelas sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Pikirannya pecah antara masalah pribadinya dan keluarganya,dan tak satupun orang dapat mengerti dirinya.

Ting!

Ixora mengambil ponselnya dan menatap pesan singkat dari nama yang belakangan ini tenggelam di whatsapp-nya,Ixora membukanya dan ternyata itu adalah sebuah voice note dari Alrescha. Gadis itu awalnya terdiam dan tak ingin mendengarkan voice note itu tapi rasa penasarannya justru sangat besar sehingga ia langsung menekan tombol putar.

"Hai sayang...sudah tidur?". Sapa suara barithon Alrescha dari voice note itu terdengar suara bergetar menahan tangis dari voice note itu dan Ixora menyadarinya."Kamu tau gak? Tadi aku lagi melamun terus tiba-tiba aku nangis soalnya aku kangen banget sama kamu".

Nafas Ixora tercekat mendengar suara Alrescha yang berat bercampur dengan suara-suara tarikan nafas khas seperti orang menangis. Ixora tak pernah membayangkan jika ia akan mendengar suara Alrescha yang menangis seperti ini,tak sekalipun Ixora pernah mendengarnya.

"Aku rindu banget sama kamu,tiap hari rasanya mau banget kerumah kamu dan temuin kamu seperti dulu lagi tapi...kesalahan aku itu besar banget sampai aku merasa jijik sama diri aku sendiri. Maafin aku,Ra. Aku tahu kamu pasti mengira kalau kamu banyak kurangnya sehingga aku selingkuh tapi itu gak sayang,kamu gak salah. Bahkan kamu adalah gadis yang paling sempurna dimata aku,aku cuma ada alasan pribadi yang gak bisa aku ceritain ke kamu dan itu menyangkut Melody jadi please...jangan tinggalin aku".

"Tunggu aku sampai masalah ini selesai meski sesakit apapun itu,kedengarannya memang egois tapi aku gak punya pilihan lain. Aku kangen kamu,Ra. Aku masih mau menikah sama kamu".

"I love you".

Ixora menggigit bibir bawahnya mendengar suara serak bergemetar dari sosok yang belakangan ini tak lagi dekat dengannya. Jujur,bila saja egois tak menguasai dirinya,Ixora akan membalas voice note itu dan mengatakan jika ia juga rindu dengan Alrescha tapi sayangnya Ixora hanya melepas ponsel itu dan menaruhnya diatas nakas tanpa sepatah kata apapun,Ixora tak lagi ingin memakan hati sebab berulang kali ia memikirkannya tak ada kata yang bisa diungkapkan untuk Alrescha selain kemarahannya.

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang