21. Benci

26 2 0
                                    





Markas Xavier, pukul 12.00 WIB.

Alrescha keluar dari ruang rawat inap Fathur meninggalkan Zidny,Nora,Inaky dan Ixora berada didalam sana. Kini ia berdiri diantara Jenaka dan Andaru yang sejak tadi menunggunya di luar ruangan. Fathur mengalami luka-luka parah di perutnya dan juga kepala meskipun tidak terlalu berbahaya.


"Gue harus samperin Xavier!". Ujar Alrescha dengan penuh penekanan,ia mengenggam lencana itu dengan sangat erat seolah-olah ia ingin menyalurkan rasa dendamnya."Bajingan! Berani-beraninya dia".


"Lo tenang dulu". Ujar Andaru,cowok itu menarik lencana yang ada ditangan Alrescha."Siapa tahu bukan Xavier pelakunya".


"Tapi lo lihat ini lencana geng motor dia!". Ujar Alres dengan amarah yang tidak bisa ia tahan.

"Gue tahu". Ujar Andaru."Lo sabar dul-".

"Jen,kumpulin semua anak-anak Aerglo! Kita datangin markasnya!". Potong Alrescha yang tak bisa dibantah.


Jenaka langsung berbalik untuk segera mengumpulkan anak-anak Aerglo yang lainnya,cowok itu tak mau membantah ucapan Alres karena terakhir kali ia membantah,ia habis di bantai oleh Alres dengan bogeman mentahnya. Berbeda dengan Andaru yang selalu pergi dengan pembawaan tenangnya itu,meski dari lubuk hati yang paling dalam rasanya ia ingin marah karena melihat Fathur dibuat tak berdaya seperti itu.



Rombongan motor ninja terparkir rapi di depan sebuah gedung dua tingkat,Alrescha langsung turun dari motornya,melepas helm dan langsung berjalan menuju kearah pintu tetapi langkahnya dihentikan oleh salah satu anak buah disana.

"Anak-anak Aerglo kenapa kesini,hah?!". Bentaknya.

Tetapi Alrescha tidak peduli,cowok itu mendorongnya kesamping dan terus menebos masuk lebih dalam gedung itu diikuti beberapa anak-anak Aerglo,Jenaka dan juga Andaru. Sebuah helm selalu berada erat ditangan Alrescha,salah satu ciri khas cowok itu.


"Maksud lo apa,hah?!". Xavier berdiri dari duduknya setelah melihat kegaduhan dari luar markasnya dan kini ia melihat Alrescha dan juga anak satu gengnya datang dan membuat rusuh disini.



"Seharusnya gue yang tanya! Maksud lo apa,bangsat?!". Bentak Alrescha,cowok itu menatap Xavier dengan berang."Maksud lo apa serang Fathur,hah?".


"Maksudnya apa,serang siapa?". Tanya Xavier dengan wajah kesal.


"Bacot lo,anjing!". Bentak Jenaka,ia menatap Deo yang berdiri menghalangi didepannya."Apa lo,hah?!".


"Lo nuduh kita nyerang anggota lo?". Tanya Deo dengan kesal."Kalau lo gak punya bukti jangan asal nuduh! Aerglo anjing!".



BUGH!


Satu bogeman mentah keluar dari lengan kekar Jenaka kearah wajah Deo hingga membuat cowok itu jatuh tersungkur di lantai yang pada akhirnya membuat keributan semakin tak terkendali. Mereka semua langsung saling menyerang dan tak mau kalah,Alrescha yang ada di hadapan Xavier langsung melayangkan helmnya kearah Xavier seolah ia ingin menyalurkan kekesalannya atas kejadian yang menimpa Fathur tetapi tak disangka Xavi malah menangkisnya dan mulai memberi serangan balik.


Anak-anak Aerglo melawan anak-anak Zergan,mereka seolah tak bisa berhenti sebelum pertumpahan darah terjadi.

Andaru baru saja menumbangkan tiga orang yang menyerangnya hingga jatuh pingsan di lantai,cowok itu menoleh sambil menilik Alrescha yang sedang menyerang Xavier,terlihat Xavier sudah tidak berdaya diatas lantai setelah dihantam ribuan kali oleh Alres.


ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang