HF 6| Afia

4.9K 297 7
                                        

Happy reading~~

*****
Hari libur membuat Khansa bebas nonton drakor sepanjang hari. Apalagi tadi Saga izin untuk ke rumah Jones sehingga tidak ada yang mengganggu hari liburnya. Ya, walaupun Saga di rumah ia tidak akan diganggu juga sih, yang ada dirinya yang mengganggu Saga.

Khansa masih rebahan di kasur saat pintu kamarnya terbuka.

"Sa," panggil Saga mengintrupsi kegiatan Khansa. Panggilan itu membuat Khansa menolehkan kepala.

"Kak Saga, anak siapa?" tanya Khansa langsung bangun dari posisi rebahannya dengan mata berbinar. Cewek itu mengpause laptopnya dengan gerakan cepat sebelum menghampiri Saga diambang pintu.

Saga berdiri disana bersama seorang gadis kecil dalam gendongannya, yang sangat menggemaskan dimata Khansa.

Saga mengecup pipi Afia gemas saat gadis kecil itu menertawakan tingkah Khansa yang heboh.

Khansa terpana beberapa saat menyaksikan pemandangan di depannya. Khansa baru pertama kali melihat sosok Saga yang tersenyum lebar seperti itu. Manis. Apalagi saat tersenyum matanya menyipit, nyaris hilang.

"Adik, Jones," jawab Saga.

"Boleh Khansa gendong?" izin Khansa sambil mengulurkan kedua tangannya kearah Afia yang langsung diterima oleh gadis kecil itu sehingga senyumnya seketika mengembang.

"Nama kamu siapa?" tanya Khansa sambil menoel pipi gembul Afia.

"Fia, Akak," jawab Afia sambil terkikik geli.

"Kenalin nama Kakak, Khansa," balas Khansa menirukan suara Afia.

"Afia katanya mau nginep," ujar Saga sambil berjalan menuruni tangga disusul oleh Khansa dan Afia digendongannya.

"Afia mau nginep di rumah Kakak?" tanya Khansa pada gadis kecil itu.

"Mau!" sahut Afia semangat. "Nanti kita main ya, Akak," ujar Afia kemudian mengecup pipi Khansa membuat Khansa kaget lalu balas mengecup pipi gembulnya berkali-kali.

"Siap. Afia udah makan?" tanya Khansa saat mereka bertiga sudah duduk di sofa depan televisi.

"Belum. Kata Abang Nenes, Fia nanti makan di rumah Abang Aga aja," balas Afia, gadis itu sedang bergelayut manja pada Khansa.

"Biar gue buatin Afia bubur dulu," ujar Saga kemudian berdiri dari duduknya. Saga tadi mampir ke minimarket untuk membelikan Afia bubur instan.

"Abang Aga, ikut," celetuk Afia merengek. Ia mengulurkan tangannya pada Saga meminta digendong. Gadis kecil itu memang sangat manja pada Saga.

"Afia main aja disitu sama Kak Khansa, ya?"

Khansa bahkan speechless beberapa saat mendengar suara lembut cowok itu. Tatapan matanya juga sangat tulus pada Afia. Berbeda sekali saat menatapnya.

"Mau ikut Abang Aga." Afia cemberut membuat Saga mengalah dan mengambil Afia kegendongannya. Setelahnya gadis kecil itu kembali terkekeh saat Saga menciumnya gemas.

Khansa sedari tadi memerhatikan adegan drama siaran langsung di depannya. Gimana ya rasanya jadi Afia?

"Biar Khansa aja yang buatin buburnya, Kak," ujar Khansa mengambil alih plastik ditangan Saga.

"Tau cara buatnya?"

"Ini kan ada caranya," tunjuk Khansa pada tata cara pembuatan yang ada dikemasan.

Saga hanya mengangguk kemudian mengekori Khansa. Cowok itu duduk di kursi dan Afia ia dudukkan di meja makan.

"Abang Aga, Akak itu siapa?" tanya Afia penasaran karena memang baru pertama kali melihat Khansa.

Hello, Future!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang