Happy Reading~~
*****
Pukul 20.00 WITA suasana halaman belakang rumah Saga dan Khansa riuh oleh suara tawa dan candaan dari teman-teman Saga.
Malam ini mereka berkumpul di rumah Saga untuk merayakan hari kelulusan dengan membuat acara barbeque-an yang diusulkan oleh Lovi daripada para cowok-cowok keluar konvoi di jalan. Sejak pulang sekolah tadi, semua sibuk dengan tugas masing-masing yang sudah dibagikan.
Mulai dari membeli bahan-bahan untuk barbequan, membeli ayam, membeli cemilan, sampai menyiapkan bara untuk memanggang ayam.
Semuanya sedang melingkar di atas tikar yang tadi Saga gelar, di tengah-tengah mereka ada dua buah kompor portable yang sedang memanggang daging.
"Abang Aga, Fia boleh minta susu?" tanya Afia berbisik di samping telinga Saga. Sejak datang gadis kecil itu terus menempel pada Saga dan mengajak Saga bermain.
Selain teman-teman Saga, disana juga ada Afia, Azel, Ayden dan tentu saja Khansa yang ikut bergabung. Ayden bertugas memanggang ayam, Azel dan Khansa berada di dapur memotong-motong ayam sebelum di bawah keluar untuk dipanggang. Lovi, Salsa dan Naila tadi berniat membantu keduanya tapi Khansa melarang keras dan menyuruh mereka menikmati saja acaranya.
Sedangkan tadi saat pulang untuk berganti baju, Saga meminta Jones untuk membawa Afia ke rumah karena laki-laki itu sangat merindukan Afia.
Saga terkekeh mendengar bisikan Afia. Tangan Saga melingkar pada tubuh kecil Afia. "Boleh. Afia berani masuk sendiri?" tanya Saga sambil melirik pintu yang terbuka dan bisa melihat Khansa berlalu-lalang disana.
Halaman belakang rumah Saga juga tidak gelap, disana terpasang lampu-lampu kecil disetiap penjuru yang menjadikan halaman tersebut seperti sebuah cafe.
Afia mengangguk cepat. "Berani, Fia kan anak pemberani," jawabnya yakin dengan kedua tangan kecilnya melingkar di leher Saga tanda untuk meyakinkan Saga agar membiarkannya masuk ke rumah sendiri.
Saga terkekeh gemas kemudian mengecup pipi gembul Afia. "Yaudah, Afia masuk aja terus minta Kak Khansa buatin susu, ya?" pesan Saga.
Afia bersorak senang kemudian menghadiahkan Saga kecupan di pipi kanan laki-laki itu.
"Fia, jangan lari-lari. Nanti jatuh," tegur Jones saat melihat Afia berlari dengan kaki kecilnya menuju pintu.
"Iya, Abang Nenes," ujar Afia tertawa membuat Jones geleng-geleng kepala.
*****
Selang beberapa saat Saga fokus memanggang daging di atas kompor portable sambil mendengarkan ocehan teman-temannya yang sejak tadi bicara.
"Saga, minta," pinta Jones membuka mulutnya lebar-lebar membuat Saga dengan terpaksa menyuapkan daging yang sudah matang ke mulut laki-laki itu.
"Makasih, Abang Aga," ujar Jones terkekeh geli menirukan suara cempreng Afia. Mulutnya yang penuh membuat pipinya mengembung.
"Jones, jorok anjir," kesal Enu kemudian menendang Jones menjauh karena kaus putihnya terkena makanan dari dalam mulut Jones karena terus bicara.
"Tahu nih, Jones. Kayak nggak pernah makan setahun aja," timpal Kenzo ikutan kesal.
Jones hanya membalasnya dengan kekehan. "Elah, gue bukannya nggak pernah makan setahun. Tapi gue baru makan ginian seumur hidup," balas Jones yang membuat semuanya diam.
"Babi, kenapa pada diam dah. Becanda, elah," sambung Jones mencairkan suasana yang sempat hening tadi karena ucapannya.
"Nih, makan yang banyak," kata Lovi menyuapkan Jones daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Future!
Romansa[Follow sebelum baca sabi kali, bestie] Cerita ini bisa dibaca saat gabut atau kamu lagi berpikir pengen nikah muda, xixixi. Gak percaya? Coba aja! [Sequel O COUPLE] ***** "Tau gak takdir yang paling gue syukuri selama hidup?" tanya Saga menatap tep...