Double up nih bestie. Kasih emot apa gitu kek buat aku yang baiqq ini. Muehehe.
Ramein yakk. Ini tuh panjang banget.
Happy reading~~
*****
Saga turun dari mobil kemudian segera berlari masuk ke dalam rumahnya. Cowok itu baru pulang kerja pukul 21.00 malam dan sampai rumah 30 menit kemudian.
Ia melepaskan sepatu pantopelnya dengan tergesa. Ia ingin memastikan kalau Khansa tidak kabur lagi ke rumah orang tuanya dan membuat rumah mereka kembali sunyi, sepi, dan kosong bagi Saga.
Setelah mengantar gadis itu sampai rumah tadi, Saga segera ke kantor karena sudah terlambat. Ia hanya memastikan kalau khansa masuk ke rumah kemudian ia berangkat.
Tapi, pesan Saga sedari sampai di kantor sampai malam tidak gadis itu balas sama sekali.
Oh iya, Saga ke kantor saat pulang sekolah karena ia masih magang. Kadang Saga bisa di kantor 3-10 jam yang artinya, ia bisa pulang jam 5 sore sampai jam 1 dini hari, tergantung banyaknya pekerjaan di kantor.
Saga membuka pintu kamar Khansa yang tertutup, cowok itu bernapas lega saat melihat Khansa sedang tengkurap di atas ranjang dengan laptop di depannya.
"Sa?" panggilnya. Ia menyimpan tas kerjanya di sofa kemudian menghampiri gadis itu.
Khansa hanya melirik sekilas kemudian melanjutkan kegiatannya menonton sesuatu di laptopnya.
Saga duduk di pinggir kasur dengan hati-hati. Cowok itu melirik ke arah laptop Khansa melihat sang istri sedang menonton drama Korea.
Tangan Saga bergerak mengusap rambut Khansa membuat cewek itu segera mengalihkan pandangannya.
"Sudah makan?" tanya Saga.
"Kepo."
"Sudah makan belum? Ayo makan dulu, baru dilanjut nontonnya," ajak Saga sabar.
Cowok itu benar-benar ingin memperbaiki hubungan keduanya. Khansa berlaku dingin kepadanya karena ulahnya sendiri.
"Gak mau nanti aja. Kak Saga kalo laper ada makanan di kulkas tinggal dipanasin aja."
"Bareng yuk?"
"Nggak. Sana ah," usir Khansa sambil mendorong dada Saga karena cowok itu semakin mendekatkan dirinya. "Kak Saga bau. Mandi gih."
"Emang bau?" tanya Saga polos sambil mencium badannya sendiri. "Nggak kok, Sa."
Khansa menutup hidung. "Bau banget. Kenapa sih dekat-dekat Khansa? Bukannya Kak Saga gak suka ya?"
Saga menatap Khansa dengan sorot yang sulit diartikan kemudian ia memilih menghela napas. "Oke. Gue mandi dulu. Nanti kita makan. Kalo gak mau gue paksa, nurut, Sa."
Saga meninggalkan Khansa menuju kamarnya untuk mengambil handuk dan pakaian ganti sedangkan Khansa memegang dadanya.
"Jantung, jangan murahan dong. Kita harus jual mahal. Kamu dengar suara Kak Saga aja udah meletup-letup. Tolong ya kerjasamanya," ujar Khansa seperti berbicara dengan jantungnya di dalam sana.
Saga kembali masuk ke kamar Khansa hanya menggunakan handuk sebatas pinggang dan bagian atas tubuhnya ia biarkan terbuka yang membuat Khansa menganga.
Kak Saga niat buat Khansa kejang-kejang apa ya?
Khansa masih menatap perut kotak-kotak Saga tanpa berkedip sedangkan sang empunya berjalan santai tanpa beban menuju kamar mandi.
Khansa baru bisa bernapas normal saat cowok itu hilang di balik pintu kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Future!
Romance[Follow sebelum baca sabi kali, bestie] Cerita ini bisa dibaca saat gabut atau kamu lagi berpikir pengen nikah muda, xixixi. Gak percaya? Coba aja! [Sequel O COUPLE] ***** "Tau gak takdir yang paling gue syukuri selama hidup?" tanya Saga menatap tep...