HF 8| Peluk

5.2K 322 13
                                    

Happy reading~~
*****

Khansa memang lelah, setelah mengucapkan ia kelelahan, gadis itu memejamkan mata dan tidak sadar sedang tertidur.

Mobil Saga sudah terparkir di garasi sejak 30 menit yang lalu, namun Saga tidak membangunkan Khansa. Cowok itu hanya diam sambil memandangi Khansa. Entahlah, ia tidak tahu sejak kapan memandangi Khansa ketika sedang tidur menjadi hal yang ia suka.

Sampai suara adzan di masjid berkumandang ia segera membangunkan Khansa.

"Sa," panggil Saga sambil mengusap-usap kening Khansa lembut agar gadis itu tersadar dari mimpi indahnya.

"Sa, udah nyampe," ujarnya lagi saat Khansa tidak bereaksi.

Bapak Sagala yang terhormat, yang ada bini lo tidurnya makin nyenyak lo usap-usap gitu. Hadeuhhh.

Karena Khansa masih tidak bangun juga, kini telunjuknya pindah untuk menoel-noel hidung Khansa.

"Sa, udah maghrib. Ayo masuk," ujarnya berbicaranya di samping telinga Khansa.

"Kebo banget sih," katanya sambil tersenyum tipis.

Setelah sekian banyak usahanya yang (lembut) membangunkan Khansa. Akhirnya gadis itu menggeliat saat pipinya terasa ditusuk-tusuk.

"Akhirnya bangun juga," ucap Saga lega.

"Ng." Khansa masih mengumpulkan nyawa. "Khansa ketiduran ya, Kak?" tanyanya.

"Nggak," balas Saga yang membuat Khansa mencebik.

"Yaudah, Khansa masuk duluan, ya," pamitnya kemudian segera turun dari mobil tanpa mendengar balasan dari Saga.

"Gue tungguin malah ditinggal," gerutu Saga yang melihat punggung Khansa menjauh sampai hilang ditelan pintu.

*****

Setelah Saga shalat maghrib, Khansa masih belum keluar kamar juga. Cowok itu sedari tadi hanya duduk di sofa sambil memandangi pintu kamar bercat coklat itu dari bawah, berharap pintu itu terbuka dan pemiliknya keluar.

Saga menghela napas. Cowok itu memijit pelipisnya, punya istri kenapa seribet ini.

Cowok berhidung mancung itu mengambil ponsel di atas meja. Mencari kontak sang Ayah, kemudian mengirimkan pesan.

Sopir Pesawat✈

Ayah.
Saga mau tanya sesuatu.

Iya, nak.
Tanya apa?

Bunda kalo ngambek Ayah apain?

Peluk.
Cium.
Usap-usap.

Abis itu gak marah lagi?

Iya.
Kenapa?
Khansa ngambek?

Ngambek kali, diemin Saga dari pagi.

Cuma mau dimanja sih itu.

Emang iya?

Yaiya, Ayah kan pengalaman.

Jadi, harus Saga peluk ya?

Iya, Sagala. Kaku amat.

Kan gak pernah meluk cewek.

Hahaha, sekarang peluk aja. Enak tau. Apalagi kalo udah sah.

Ayah ih.

Hello, Future!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang