Happy reading~~
*****Khansa keluar dari kamar mandi setelah mengganti seragamnya dengan baju kemeja putih kebesaran milik Saga.
Khansa merasa risih dengan penampilannya sekarang. Kemeja yang ia kenakan terbilang bigsize bagi tubuh mungilnya. Kemeja itu memang menutupi setengah pahanya. Tapi, ia merasa kurang sopan berpakaian seperti itu di depan mertuanya.
"Kak," panggil Khansa.
"Bentar, lagi war," balas Saga yang terlihat sedang menggerakkan jarinya di atas layar ponsel.
"Kak, liat Khansa dulu."
"Bentar, Sa."
"Khansa gak nyaman pake baju ini."
"Kenapa? Pake itu aja."
"IH KAK SAGA!"
"Astagfirullah. Kan gue ditembak," kesalnya kemudian melempar asal ponselnya di dekat bantal.
Pandangan Saga kemudian teralih. Ia tertegun beberapa saat melihat penampilan Khansa.
"Khansa ngerasa gak sopan pake baju ini," keluhnya mendekat pada Saga.
Saga diam-diam meneguk ludahnya susah payah. Susah sekali mengalihkan pandangan dari sang istri.
"Kak!" panggil Khansa menyadarkan Saga.
"Ng?"
"Pinjamin baju Bunda, dong!" pintanya.
Dengan cepat Saga mengangguk kemudian berlari keluar kamar.
Tidak lama cowok itu kembali dengan membawa beberapa gaun tidur milik Bundanya.
"Lebih parah punya Bunda," ucap Saga setelah melihat Khansa mengangkat satu persatu gaun tidur yang tadi ia bawa.
Khansa menghembuskan napas keras. "Ini tipis semua, Kak," keluhnya sambil meletakkan semua gaun di sampingnya.
"Ya, gue gak ngerti," sahut Saga mengalihkan pandangan tidak ingin melihat Khansa. Bahaya buat dirinya sendiri.
"Coba Kak Saga yang pilihin," pinta Khansa.
"Lebih aman yang lo pake," jawab Saga.
"Ishh, sama aja!"
"Oh, atau pake hoodie aja. Lebih tebel," usul Saga.
"Bener juga. Hoodie Kak Saga yang paling besar pokoknya."
Saga membuka lemarinya kemudian mencari hoodie yang menurutnya aman buat Khansa maupun dirinya.
Saga mengeluarkan hoodie warna hitam dari dalam lemari. "Coba," suruhnya sambil memberikan hoodie itu pada Khansa.
"Makasih, Kak."
*****
Setelah sibuk berganti-ganti hoodie, akhirnya Khansa menemukan yang menurutnya lumayan sopan. Hoodie coklat yang Saga temukan setelah mengacak-acak seisi lemari miliknya. Hoodie itu mampu menenggelamkan tubuhnya sebatas lutut.
"Kenapa Khansa gak pake gaun yang Bunda kasih ke Saga?" tanya Oliv saat Saga dan Khansa turun untuk makan malam.
"Khansa gak nyaman, Bun," jawab Saga mewakili sedangkan Khansa hanya tersenyum malu.
"Gak enak sama Bunda ya?" tanya Oliv.
"Iya, Bun. Kependekan soalnya," balas Khansa sopan.
Mereka baru saja selesai makan malam bersama.
"Harusnya gak pa-pa. Kalo di rumah Khansa sendiri pakai aja ya seperti punya Bunda."
"Kak Saga gak suka, Bun," sahut Khansa yang membuat Oliv menatap putranya yang sedang menggaruk kepala.
![](https://img.wattpad.com/cover/276977414-288-k176875.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Future!
Любовные романы[Follow sebelum baca sabi kali, bestie] Cerita ini bisa dibaca saat gabut atau kamu lagi berpikir pengen nikah muda, xixixi. Gak percaya? Coba aja! [Sequel O COUPLE] ***** "Tau gak takdir yang paling gue syukuri selama hidup?" tanya Saga menatap tep...