Note: udah chapter 10 aja huhu. Mau bilang, tetap temani aku sampai akhir yaa^^ makasih udah mau baca cerita ini yang banyak banget kurangnya(:
Reader aktif maupun ghost aks sayang semuanya<3
Btw, kamu tahu cerita ini dari mana?
Happy reading~~
*****Khansa sedang duduk di kasur sambil memakan cemilan, di depannya terbuka laptop yang menayangkan drama Korea.
Khansa sama sekali tidak terusik dengan kehadiran Saga di kamarnya yang sedari tadi bolak-balik ke kamar mandi entah melakukan apa.
"Sa," panggil Saga yang kini sudah duduk di sofa sambil menatap Khansa yang serius menatap layar laptopnya.
"Kenapa, Kak?" sahut Khansa tanpa menatap Saga.
"Minta duit."
"Buat apa?" tanya Khansa, kali ini pandangannya tertuju pada Saga.
"Kuota gue abis," jawab cowok itu.
"Ambil aja di lemari, Kak. 20 ribu cukup?"
"Kuota apaan 20 ribu?" Saga berdecak. Mana tahan kuota segitu buat main game.
"Emang biasanya berapa?"
"100 ribu."
Khansa memicingkan mata kearah Saga. "Bukan buat jalan sama cewek lain kan?" tuduhnya.
"Astagfirullah, Khansa." Saga mengusap dadanya sabar sedangkan Khansa sudah tertawa ngakak.
"Yaudah, ambil aja, Kak."
"Gak pa-pa, kan?"
"Ya, gak pa-pa. Kan Kak Saga yang nyari uang," ucap Khansa terkekeh geli.
"Makasih," kata Saga kemudian berdiri untuk mengambil uang di dalam lemari.
"Cuma ada 50 ribu." Saga mempelihatkan selembar uang berwarna biru di hadapan Khansa dan dompetnya yang sudah kosong.
Khansa tertawa sambil memukul kepalanya pelan. "Khansa lupa belum ambil," ucap Khansa. "Gimana kalo kita keluar aja, sekalian mau beli bahan makanan. Stoknya hampir habis," usul Khansa.
"Yaudah, ayo."
*****
"Kak Saga, Khansa boleh beli ini gak?" tanya Khansa sambil memperlihatkan mie samyang pada Saga.
"Kuat makannya?"
Khansa menganggukan kepala antusias.
"Yaudah boleh. Tapi boleh makan mie cuma sekali dalam dua minggu," pesan cowok itu. "Gak ada penawaran, Khansa," sambungnya tegas saat melihat Khansa ingin membuka mulut.
"Iya, Kak," jawab Khansa dengan bibir bawahnya yang sudah maju beberapa centi.
Saga memalingkan wajah. Kenapa ia jadi gemas kalau melihat Khansa bertingkah lucu.
"Kak Saga, mau beli pisang," ujar Khansa menunjuk stand pisang, ia sangat semangat sampai melompat kecil saat melihat buat pisang segar di depan matanya.
Khansa memang paling suka buah pisang. Segala sesuatu yang berbau pisang Khansa sangat suka. Baik itu minuman, makanan, pokoknya semua.
"Sa, gak usah lari-lari," peringat Saga sabar saat Khansa sudah berlari menuju stand pisang.
Saga hanya mengikut sambil mendorong troli di belakang Khansa. Saga menggeleng-gelengkan kepala, ia seperti sedang mengajak anak seumur Afia berbelanja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Future!
Romance[Follow sebelum baca sabi kali, bestie] Cerita ini bisa dibaca saat gabut atau kamu lagi berpikir pengen nikah muda, xixixi. Gak percaya? Coba aja! [Sequel O COUPLE] ***** "Tau gak takdir yang paling gue syukuri selama hidup?" tanya Saga menatap tep...