HF 20| Milik

5.5K 300 48
                                    

Halyou gais, lama gak jumpa. Maaf banget ya, sebulan kemarin aku hilang huhuhu. Jujurly, aku sedang balikin mood karena kemarin lagi berduka.

Dan update kali ini juga aku mau infoin kalo bakal berenti dulu nulis Hello, Future! sampai cerita MISEL selesai aku revisi, karena ternyata susah banget mikirin dua cerita sekaligus:v Dikiiit lagi udah kok, semoga tetap mau nungguin Saga & Khansa kembali ya.

Dan buat yang masih setia nungguin Khansagala kembali. MAKASIH BANYAK BESTIE❤

Sebagai gantinya karena udah lama gak up, chapter kali ini panjang buaaanget.

Janji, jangan muntah yes. Hehehehe.

Siap? Jantung aman?

Oke. Lets go.

BTW SELAMAT DATANG BUAT TEMAN-TEMAN YANG KESINI JALUR TIK-TOK, SEMOGA BETAH YAA^^

Happy reading~~

*****

Lima menit sebelum bel pulang sekolah berbunyi, Saga sudah berada di depan kelas 11 MIPA 3. Tidak biasanya Saga paling cepat keluar kelas, tapi kali ini cowok itu lebih dulu menyampirkan tasnya dipundak membuat teman sekelasnya terheran-heran sampai mata Jones hampir keluar dari tempatnya.

Saga menyandarkan tubuhnya di tembok dengan mata tertutup ia menikmati alunan lagu yang terputar di ponselnya lewat earphone yang menyumpal telinganya.

Bel tanda pulang sekolah berbunyi tapi guru yang berada di kelas Khansa masih asyik memberikan wejangan. Ayden yang siswa terpintar di kelas itupun sudah hilang fokus, pikirannya sudah berkelana pada menu makan siang di rumahnya.

Banyak siswi-siswi jurusan MIPA yang lewat di depan Saga terang-terangan mengagumi cowok bermata sipit itu. Saga memang sangat jarang ditemui di lantai MIPA ataupun Bahasa. Cowok itu hanya menghabiskan waktunya di lantai empat--khusus jurusan IPS dan lantai satu.

"Saga!" sapa Alinea ceria seperti biasa saat melihat Saga.

Saga mengangkat kepala, walau telinganya tersumbat earphone ia masih bisa mendengar suara-suara di sekelilingnya.

Saga menegakkan tubuh saat melihat Alinea berjalan menghampirinya.

"Saga, maafin Alin ya?" pinta Alinea sungguh-sungguh.

"Iya."

"Alin juga udah minta maaf sama Khansa kok," lanjut Alinea. "Alin gak tau kalo Khansa pacar Saga."

"Khansa istri gue," balas Saga enteng.

Mata Alinea seketika membulat sempurna, ia tercengang beberapa saat mendengar informasi mengejutkan itu dari seorang Sagala Kafeel.

"Demi apa Saga udah nikah?" tanya Alinea dengan raut masih terlihat syok.

"Hm." Saga hanya bergumam menanggapi.

"Sekali lagi maafin Alin ya? Alin sama sekali gak bermaksud buat hancurin rumah tangga Saga."

"Gue tau."

"Mulai sekarang Saga gak usah bantuin Alin lagi. Alin takut Khansa salah paham. Alin ngerti banget gimana perasaan Khansa. Karena dulu, Alin juga ngerasain itu."

Ucapan Alinea sukses membuat dada Saga sesak tiba-tiba. Cowok itu menatap bola mata Alinea dengan lembut. Ia sangat tahu, Alinea berbicara soal dirinya di masalalu.

"Gue ajarin sampai bisa."

Alinea menggeleng cepat. "Nggak usah, Saga."

"Nggak pa-pa, Alin," balas Saga seolah tidak ingin dibantah.

Hello, Future!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang