"When you are young,
They assume you know nothing.
But I knew you.""Arthur, jangan cium-cium terus," geram Hana. Matanya mendelik ke arah Arthur sementara suaminya itu hanya tertawa. Meski Hana mendengar Arthur mengatakan iya, tangan Hana masih digenggamnya erat, kemudian diciumnya lagi.
Hana mengembuskan napas kesal. "Arthur, yang pengin ide konyol ini kamu, loh. Udah aku dipaksa, aku yang nyariin, sekarang kamu yang bikin susah."
"Salahin tangan kamu kenapa jari-jarinya bisa panjang dan kurus gini. Aneh, kayak Jack Skellington," ujar Arthur, kemudian mencium jari-jari itu entah ke berapa juta kalinya. "Kamu, gak tau sekarang lagi trend baju couple, kan?"
Terserah!
"Kalau kamu mau, paling enggak bantuin aku cari. Atau berhenti nyusahin." Hana menarik paksa tangannya dari genggaman Arthur dan melihat-lihat lagi tumpukan hoodie yang ada di meja display. "Ini, mau gak?"
Dia mengangkat hoodie berwarna lilac bergambar dua tokoh di game yang dimainkan Hana dan Arthur. Ketika matanya melihat ke arah Arthur, pria itu memicingkan mata seperti menilai sesuatu yang terlewat berharga. "Kalau di aku, kayaknya cocok. Gak tau kalau di kamu."
"Aku lupa bilang, tapi kamu cantik banget tadi siang," ujar Hana dengan nada menyindir lalu mendecih ke arah Arthur, mengolok pujian pria itu kemarin untuknya yang berlawanan dengan ejekan Arthur tadi. Dia lalu menaruh hoodie itu setelah melipatnya kembali serapi mungkin. Bukannya membalas ejekan Hana atau menanggapi dengan apa pun, Arthur malah tersenyum dengan aneh. Setelah Hana tanya ada apa, Arthur hanya menggelengkan kepala.
Hana memutar bola matanya, mulai merasa tidak sabar. Setelah menghabiskan sarapan di hotel, Hana bertanya pada Arthur apa yang ingin dilakukannya di hari libur. Setelah lima ide aneh yang dilontarkan Arthur mulai dari mendatangi semua museum yang ada di Bandung, hingga makan di seluruh dua belas cabang restoran cepat saji favorit Hana, akhirnya Hana menerima ide yang paling mudah dilakukan untuk mereka jalan-jalan dengan baju couple.
Namun, karena tidak punya baju yang sama, Arthur mengajak Hana ke mal yang berada di belakang hotel mereka dan membelinya di salah satu toko fast fashion. Hanya saja, sejak mereka disapa oleh keamanan hotel, begitu melewati pintu kaca, Arthur tidak hentinya menggenggam tangan Hana dan menciuminya sesekali. Hana yang tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh mantan-mantannya benar-benar kelimpungan, bukan karena tidak nyaman, justru karena tidak tahu harus bagaimana bersikap.
Ketika hampir berada di perbatasan bagian pakaian pria dan bagian pakaian anak-anak, mata Hana menangkap tulisan kecil Rick and Morty di salah satu hoodie yang digantung. Hana melihatnya dari dekat dan terkesiap melihat beragam ekspresi Rick dan Morty di bagian belakang hoodie tersebut. "Ini aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jam Tangan Milik Arthur ✔
RomanceSemenjak kematian sang ayah tahun lalu, Arthur meninggalkan sekolah doktornya di London dan berkutat dalam keseharian sebagai penerus perusahaan milik kakeknya, Riezky Syah. Didahului oleh salah satu adik kembar ke pelaminan, Arthur membuat ibunya k...