Sepanjang hari sambil menunggu Moza pulang sekolah, untuk mengisi kebosanannya karna harus terperangkap di rumah berjam-jam, Rina sibuk mengubek-ubek kolom pencarian google dan mengetikkan ‘BAGAIMANA CARA SELAMAT DARI SERANGAN HEWAN BUAS’.
Salah satu jawaban terbanyak adalah dengan cara memberi hewan buas itu umpan lain untuk mengalihkan perhatiannya. Untuk hewan buas seperti harimau dan singa, banyak yang menyarankan melemparkan daging ke arah hewan buas itu dan membuatnya sibuk dengan santapan barunya.
Tapi masalahnya…
Hewan buas yang sedang memangsa Rina saat ini bukanlah harimau, singa atau hewan buas yang biasanya bisa ditemuinya di hutan atau bahkan di kebun binatang. Hewan buas yang ingin dihindarinya adalah Adit, bosnya sendiri.
Kalau saja dia bisa terbebas dari cengkraman pria itu dengan hanya memberikannya daging, dia akan dengan senang hati menjamu daging jenis apapun untuk mengenyangkan nafsu pria hidung belang itu, asalkan jangan yang terlalu mahal tentunya.
Sialnya… yang diincar pria itu adalah tubuhnya dan keperawanannya sendiri. Dia juga tak bisa begitu saja keluar dari rumah ini dan meninggalkan pekerjaannya. Dia butuh gaji besar yang diberikan Adit tiap bulannya untuk membiayai keluarganya dan membayar sisa-sisa utang orang tuanya yang tidaklah sedikit jumlahnya.
Memang sempat terpikir di benaknya untuk mendatangi dukun untuk mengguna-gunai bosnya itu. Dia takkan menyakiti bosnya itu, tentunya. Dia cuma ingin pria itu kehilangan minat atas dirinya dan melupakan semua gairah pria itu untuknya. Tapi ya… dia tahu betul kegiatan supranatural seperti itu bukanlah tipenya. Salah-salah nanti santet yang dijalankan malah berbelok dan justru membuatnya sakit atau bahkan mati mendadak.
Lalu apa yang harus dilakukannya??? Dia terlanjur masuk perangkap dan menggali kuburannya sendiri. Rina memang menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu gegabah saat menghadapi bosnya itu. Dia terlalu menyepelekan Adit dan mengira pria itu akan selembek dahulu ketika masih berpacaran dengannya.
Betapa dia memang merindukkan sikap-sikap lembut pria yang pernah menjadi pacarnya itu. Saat dia meminta apa saja, Adit akan dengan senang hati mendapatkannya untuknya. Saat tak ada yang mau bergaul dengannya pun, pria itu tetap berada di sampingnya dan menemaninya melakukan apa saja.
Rina sudah melihat berbagi jenis pria selama sepuluh tahun ini setelah perpisahannya dari Adit. Yang benar-benar setia dan mencintai pasangannya, bisa dihitung dengan jari. Sedangkan sisanya adalah para penipu ulung, yang hanya jago mengeluarkan kata-kata rayuan romantis dari mulutnya, tapi hatinya justru busuk dan hanya dipenuhi oleh nafsu.
Salahnya sendiri memang… berani menukarkan pria yang benar-benar mencintainya dengan uang yang ditawarkan papanya. Hasilnya… justru janji papanya itu tak bisa ditepati. Alih-alih mendapatkan warisan dan lahan bisnis papanya, dia malah diwarisi utang dan dosa-dosa orang tuanya.
Dan sekarang semuanya sudah menjadi kenangan saja. Adit yang pernah mencintainya dan memperlakukan dia dengan baik itu pun sudah berubah menjadi pria hidung belang… sama seperti pria-pria buruk yang pernah dikenalnya seumur hidupnya.
Tadi pagi saja… waktu sarapan, pria itu sempat melemparkan kedipan-kedipan ‘nakal’ ke arahnya dari seberang meja. Rina yang sedang menyendokkan kuah sup ke mulutnya, terkejut melihat kedipan itu dan jadi tersedak karenanya. Rina sungguh tak percaya pria itu berani berbuat hal semacam itu di depan anaknya. Memang Moza tak melihat, tapi kan anak itu ada dalam satu ruangan dengan mereka dan bisa memergoki mereka kapan saja.
Pada saat mau berangkat juga pria itu masih sempat-sempatnya melakukan hal yang tak terpuji pada pengasuhnya. Dia menyuruh Moza masuk ke mobil duluan dan setelah itu pamit masuk lagi ke anaknya untuk mengambil ‘sesuatu’.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAH KARNA DENDAM (COMPLETED)
RomanceApa yang akan terjadi jika cinta dan benci dari masa lalu menyapa kembali setelah sepuluh tahun berlalu? Rina Wibowo sungguh tak menyangka dia akan kembali bertemu dengan Aditya Harsono, pria yang pernah menjadi mantan pacarnya sekaligus mimpi buruk...