Rina sebenarnya enggan diajak menemani Sam ke pesta ulang tahun suami dari tante sahabatnya itu. Dia tau betul pesta paman Sam pastilah besar dan akan didatangi banyak orang penting dan dari kalangan atas rata-rata semuanya.
Tapi karena Sam terlihat sedih, Rina jadi tak bisa menolak. Apalagi saat ia mengeluh karna paman dan tantenya akan mengenalkannya dengan deretan wanita-wanita yang tak dikenalnya dan membuatnya kelelahan sepanjang pesta itu. Jika Rina ikut, setidaknya Sam bisa terlepas dari rutinitas dijodohkan sana sini oleh tante dan pamannya.
Mendengar pengakuan sahabatnya itu dan juga ekspresi sedihnya yang cukup membuatnya iba, Rina akhirnya menyetujui permintaan Sam.
Tanpa basa-basi, Sam langsung membawa Rina ke butik tantenya dan memilihkan gaun merah ketat yang dapat membalut tubuh Rina bagaikan kulit kedua dari bagian dada wanita itu sampai ke bawah lutut.
Gaun itu cukup berpotongan rendah dan mencetak bulatan bagian atas tubuh Rina dengan sangat dramatis. Bagian gaun di paha sebelah kanannya juga terbelah dari bawah sampai beberapa senti saja dari pinggulnya.
Samuel juga memilihkan tas, sepatu berhak 12 centimeter dan beberapa aksesoris berwarna gold untuk melengkapi penampilan Rina hari ini.
Selesai memilih segala hal yang dipakai Rina, Samuel membawa Rina ke salon untuk merias wajah dan rambut wanita itu agar cocok dengan pesta malam ini.
Karena rias wajah dan rambut Rina butuh waktu paling tidak dua jam, Samuel pamitan untuk mengambil baju dan sepatunya dari rumah dan berganti pakaian. Setelah selesai, dia menunggu di ruang tunggu salon itu sampai Rina keluar.
Dia tahu Rina akan keluar dengan dandanan cantik seperti yang dibayangkan. Tapi sungguh dia tak menyangka sahabatnya itu justru tampil menakjubkan dan susah dikenali, saking bedanya penampilan wanita itu seperti biasanya.
Gaun merah yang dipilih Sam terlihat pas membalut tubuh ramping sahabatnya itu. Sepatu emas berhak tinggi itu juga terlihat membuat kakinya terlihat lebih jenjang dan menggoda. Penampilan keseluruhan sahabatnya saat ini sungguh lebih memukau dari yang pernah diimpikannya di mimpi-mimpi liarnya tentang wanita itu.
Semakin dia memandangi sahabatnya, semakin gairah liar yang ada dalam dirinya bergejolak. Dia bahkan tak tahan untuk memasukkan jemarinya dan melepaskan gelungan rambut wanita itu, yang ditata rapi ke atas, memperlihatkan leher jenjang yang indah dan sangat menggiurkan untuk dikecup.
"Gimana? Aku kelihatan aneh ya?! Kan aku uda bilang aku nggak cocok dengan semua ini!" keluh Rina mendadak merasa minder.
"Ohhhh... kkau... jauh dari aneh Rin. Ehem... Kau luar biasa memukau! Kau harus liat betapa cantiknya dirimu sekarang!" puji Sam dengan mata yang tak berhenti menatap wajah dan tubuh Rina.
"Tapi... aku takutnya baju ini terlalu terbuka! Warnanya lagi... Aku nggak suka jadi pusat perhatian!" protes Rina sambil menutup bagian atas badannya yang terbuka dengan tangan.
"Nyantai aja... di sana nanti juga banyak kok yang berpakaian lebih terbuka dari kamu. Lagian kan ada aku. Selama kamu berada di sampingku, tidak akan ada yang berani menjelek-jelekkan kamu!" jawab Sam sambil mengaitkan tangan Rina ke lengannya.
Dia menuntun sahabatnya itu ke dalam mobil dan mengemudikan mobilnya ke rumah pamannya untuk menghadiri pesta yang baru pertamakali dihadirinya.
***
Rina hampir saja terjatuh saat memasuki rumah megah dengan puluhan tangga di jalan masuk. Sepatu hak tingginya hampir membuatnya kehilangan keseimbangan dan hampir terjerembab di depan orang banyak. Untungnya lengan kuat Sam menahannya. Pria itu terus memeganginya dan sengaja berjalan perlahan agar bisa diikuti oleh sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAH KARNA DENDAM (COMPLETED)
RomansaApa yang akan terjadi jika cinta dan benci dari masa lalu menyapa kembali setelah sepuluh tahun berlalu? Rina Wibowo sungguh tak menyangka dia akan kembali bertemu dengan Aditya Harsono, pria yang pernah menjadi mantan pacarnya sekaligus mimpi buruk...