Kegirangan itu tak berlangsung lama. Adit pulang dan kegirangan Rina langsung surut bagaikan tersedot oleh lubang hitam. Bagaimana tidak… begitu pria itu membuka pintu, manusia yang dicarinya adalah Rina. Pengasuhnya itu sampai bersembunyi di kamar mandi untuk menghindarinya. Sialnya, pria itu malah menunggu di luar dan terus saja mengetuki pintu yang beberapa hari lalu pernah di dobraknya hingga hancur.
Makan malam pun tiba dan Rina tak bisa menghindari Adit lagi. Dengan kaus biru lautnya, ketampanan pria itu tampak begitu menonjol dan tak luput dari perhatian Rina. Adit memang selalu tampak mempesona di matanya. Tapi kali ini dia tampak begitu menggemaskan. Ditambah lagi senyum yang kelihatan malu-malu kucing itu… benar-benar membuat Rina meleleh.
Rina menampar wajahnya seketika… untuk membangunkan kewarasannya, yang beberapa menit lalu sempat terpengaruh oleh wajah tampan pria hidung belang di hadapannya.
“Kenapa Miss?” tanya anak asuhnya melihat tingkah aneh Rina. Adit yang mengetahui alasan tamparan itu sebenarnya, cekikikan di tempat duduknya sambil melemparkan pandangan menggoda pada Rina.
“Nyamuk!” jawabnya singkat dan melanjutkan makannya.
Dia harus membereskan pria hidung belang menyebalkan ini secepatnya, pikirnya. Takutnya… alih-alih Miss Betty yang jatuh cinta pada Adit, jangan-jangan dia sendiri yang malah jadi punya perasaan ‘terlarang’ pada bosnya dan jatuh ke perangkap pria itu. Dia tahu pria seperti apa Adit itu. Detik dia jatuh cinta pada pria itu, dia harus siap menanggung akhir cerita cinta yang tragis pada akhir hubungan mereka. Tipe percintaan seperti itulah yang selalu tersedia jika mencintai pria seperti Adit.
Rina mengambil segelas air putih dan meneguk separuh dari isi gelas itu. Setelah meletakkan peralatan makannya, dia membuka percakapan dengan berkata, “Hari minggu ini Moza kan ulang tahun… kita buat pesta kecil-kecilan yuk untuk merayakannya!”
Moza yang mendengar itu langsung melonjak-lonjak bahagia. “Yay… kita beneran pesta Miss?! Aku mau pesta tema ELSA yaaaa…”
“Bilang sama papamu dong! Kalau papa ijinin ntar Miss pesankan yang temanya ELSA buat Moza!”
Adit memandang Rina dengan ekspresi tak percaya. Dia sebenarnya paling tak suka mengundang orang lain ke rumahnya, apalagi mengadakan pesta.
“Masak bapak nggak kasihan sama Moza. Dari kecil dia nggak pernah mengadakan pesta ulang tahun. Apalagi ini ulang tahun yang kedelapannya. Lebih istimewa kalau mengundang guru dan murid-muridnya dari sekolahan,” tambah Rina untuk membuat Adit semakin merasa bersalah.
“Bukan gitu… masalahnya nggak gampang bikin pesta bertema kayak gitu. Apalagi pake ngundang orang banyak gitu!” elak Adit. Dia tau kerepotan yang akan terjadi jika pesta ala Elsa itu dibikin di rumahnya.
“Kita kan bisa pakai taman di belakang dekat kolam renang. Di sana luas banget… cocok buat pesta yang diadakan di pagi hari. Yang mau berenang juga bisa sambil di sediain permainan anak-anak di sana. Nanti kita bisa minta tolong Mbok Saroh dan Pak Slamet untuk bantuin. Lagipula ini satu kali seumur hidup lho!”
“Iya pa… please… Moza kan nggak pernah dirayain ultahnya sebelumnya. Nanti aku juga mau bagi-bagi stickers sama temen-temen!” rengek Moza pada papanya dan membuat papanya merasa bersalah.
“Oke… tapi kamu janji ya… setelah temanmu pulang, kamu juga bantuin beres-beres Miss sama Mbok Saroh. Nggak boleh merengek atau kabur waktu disuruh, oke?!”
Mendengar persetujuan dari papanya, Moza langsung melompat-lompat di dekat tempat duduknya. Tak hanya Moza saja yang girang saat itu. Rina juga tersenyum melihat rencananya sudah lima puluh persen berhasil. Tinggal menunggu hari dimana Miss Betty dan bosnya bertemu. Setelah itu, dia yakin, dia nggak usah ikut campur pun mereka berdua akan secara alami memenuhi semua rencana yang sudah dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAH KARNA DENDAM (COMPLETED)
RomanceApa yang akan terjadi jika cinta dan benci dari masa lalu menyapa kembali setelah sepuluh tahun berlalu? Rina Wibowo sungguh tak menyangka dia akan kembali bertemu dengan Aditya Harsono, pria yang pernah menjadi mantan pacarnya sekaligus mimpi buruk...