Bab 38

2.6K 148 10
                                    

Adit masuk ke kamar inap VVIP milik Miss Betty. Wanita itu tampak lemas dan terluka ringan di beberapa bagian kepala, wajah dan tangannya. Namun kakinya katanya patah dan harus dioperasi secepatnya, menunggu dokter pribadi Miss Rina untuk datang dulu.

Obat penghilang rasa nyeri yang disuntikkan ke tubuh  wanita itu tampak membuatnya mengantuk. Aditlah yang sabar menunggu, mengurus semua keperluan wanita itu dan mencoba lagi menghubungi adik Miss Betty yang tinggal di daerah Sidoarjo, yang letaknya agak jauh dari letak rumah sakit, di mana Miss Betty dirawat.

Pagi jam tujuh pagi, Miss Betty akhirnya dioperasi. Adit sama sekali tak bisa tidur, tapi dengan sabarnya pria itu tetap menunggu. Sampai akhirnya sejam kemudian, adik perempuan Miss Betty datang dan bergantian dengan Adit menunggu kakaknya selesai operasi.

Saat dia sampai di rumah untuk berganti pakaian, Rina dan Moza sudah berangkat ke sekolah. Badannya lelah dan matanya perih juga berat karena mengantuk. Adit mandi sebentar dan mengganti pakaiannya. Sebelum pergi, dia menuangkan kopi dari mesin  pembuat kopi ke dalam tumbler yang sudah disiapkan dan membawanya ke kantor. Dia bahkan terlalu terlambat untuk beristirahat sebentar dan menikmati sarapannya. Disambarnya saja roti sandwich yang dibuat Mbak Saroh dan memasukkannya ke mulutnya banyak-banyak sambil menyetir.

.

Sama halnya dengan Adit, Rina juga tak bisa tidur. Dia gelisah semalaman menunggu Adit datang. Rina pikir bosnya itu hanya akan menjenguk Miss Betty sebentar dan setelah itu pulang secepatnya. Namun sampai pagi pun dia menunggu, Adit belum juga pulang dan tak ada kabarnya. Ponsel pria itu juga selalu bernada sibuk saat dihubungi Rina. Entah apa yang dilakukan bosnya itu disana semalaman, pikirnya.

Di sekolah, Rina melihat semua wali murid dan para pengasuh rata-rata sedang membicarakan kecelakaan Miss Rina. Rupanya si wali kelas itu jatuh dari motor karena terpeleset saat motor yang ditumpanginya melaju terlalu kencang melewati polisi tidur yang agak tinggi.

Rina mendapati informasi yang didengarnya itu aneh. Setahunya kendaraan Miss Betty bukanlah motor tapi mobil yang biasanya dibawanya ke sekolah atau waktu ke rumah anak asuhnya.

Saat itulah, mereka yang sibuk bergosip ria, melihat Mr. Andy yang baru saja datang dengan luka lebam di wajah dan kepalanya. Pria itu tersenyum masam dalam mobilnya dan berusaha menyapa ibu-ibu yang ada di situ. 

Melihat wajah Mr. Andy yang penuh lebam, gosip yang tadi hampir usai karna mendengar bel istirahat pertama berbunyi, jadi makin ramai kembali dan membuat semua berspekulasi kalau kecelakaan Miss Betty pasti ada sangkut pautnya dengan luka-luka di wajah guru pria itu.

Saking asyiknya bergosip, kumpulan ibu-ibu dan para pengasuh itu sampai lupa memberikan bekal makanan yang mereka bawa pada satpam supaya bisa diberikan pada anak mereka di kelas masing-masing.

Baru setelah ditegur para satpam, mereka akhirnya sadar dan memberikan bekal itu cepat-cepat dan segera kembali bergosip.

Tapi... semakin lama Rina mendengar perkataan mereka satu per satu, semakin dia dipenuhi oleh amarah. Rina kesal karena si wali kelas itu beraninya menyuruh-menyuruh Adit menunggui dia di rumah sakit, sementara pria lain yang bersama dengan dia di kecelakaan tersebut, malah bebas menunjukkan dirinya di sekolah dengan raut wajah tanpa dosanya. Mengapa harus bosnya yang membereskan semua masalah yang diakibatkan oleh perbuatan serong Miss Betty dengan Mr. Andy tersebut.

Rasa emosinya yang semakin memuncaklah yang membuat Rina menyuruh Pak Slamet mengantarkannya ke rumah sakit, dimana si wali kelas di rawat. Dia mendengar nama rumah sakit Miss Betty dari gosip ibu-ibu di sekelilingnya tadi.

.

Adit baru saja selesai rapat dan hendak memesan makan siangnya supaya bisa dimakannya di kantor bersama para karyawan yang ikut rapat tadi. Dia kasihan melihat mereka. Masalahnya gara-gara dia terlambat tadi, rapat jadi mundur dan selesainya pun akhirnya lebih lambat dari rencana sebelumnya dan itu artinya karyawannya tak akan sempat keluar dan mencari makanan siang tadi.

MENIKAH KARNA DENDAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang