Lima Belas

4.1K 405 8
                                    

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

Hubungan Alena dan Aluna kini semakin akrab, begitu juga Alano yang bertambah lengket dengan wanita itu.

Meski tidak setiap hari Alena bisa bermain bersama balita tampan itu tapi ia selalu menyempatkan dirinya walau hanya sekedar berbicara pada Alano meski lewat panggilan telpon.

Aluna semakin hari semakin menyadari ada yang berbeda dengan apa yang ia rasakan pada Alena.

Sedangkan Alena.. entahlah wanita itu tampak biasa saja. Meski kerap memberikan perhatian bukan hanya pada Alano tapi juga pada dirinya tapi tetap saja Aluna tidak bisa menebak apa yang ia rasakan sama dengan yang Alena rasakan.

Terlebih Aluna tau kalau Alena tengah menjalin hubungan dengan pria tampan yang terlihat sangat serasi dengannya.

Alena yang cantik dan anggun bersanding dengan pria tampan dan juga tentunya mapan.

Mengingat itu selalu saja membuat ada sebagian hati terdalamnya terasa nyeri.

Oleh sebab itu Aluna selalu berusaha untuk menghilangkan perasaannya paling tidak bisa menutupi apa yang ia rasakan agar tak sampai ada orang yang menyadarinya.

Ia merasa sangat tidak pantas jika harus bersaing dengan kekasih Alena saat ini. Bukan hanya karena harta tapi juga karena gender yang sama.

"Cantik ya?"

Ghata bertanya pada Aluna yang tengah menatap intens Alena diseberang sana.

Aluna mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya pada wanita yang sudah berhasil mencuri hati dan pikirannya beberapa bulan belakangan ini meski berusaha ia tampik tapi tetap saja pesona yang Alena miliki selalu saja berhasil mengalihkan dunianya.

"Perhatiannya bikin baper ya?" Tanya Ghata yang kembali diangguki oleh Aluna.

"Kamu suka?"

Sekali lagi Aluna mengangguk menjawab pertanyaan Ghata yang ia tujukan padanya. Raganya memang berada disana, duduk berdua dengan Ghata di meja makan sebuah restoran tapi pikirannya hanya terfokus pada wanita didepan sana yang tengah asik bercanda ria bersama putranya sambil bermain di time zone.

"Tapi sayang punya orang"

Seolah menemukan kesadarannya kembali, Aluna seketika menoleh kearah wanita tampan disampingnya yang tengah menatapnya prihatin.

Aluna mengerjap beberapa kali mengingat apa yang ia lakukan sedari tadi. Ditundukkan kepalanya lesu menyadari jawaban yang ia berikan pada Ghata.

"Sejak kapan?"

"Apanya ka?" Tanya Aluna pura-pura tak mengerti.

"Kamu sama dia?"

"Maksud ka Ghata?"

"Kamu sama Alena"

"A-aku ga ngerti ka, kenapa aku sama ka Alena?"

"Haaahh, kamu mungkin bisa bohong sama orang lain Aluna tapi tidak denganku. Orang dengan orientasi seperti aku memiliki radar untuk mengetahui siapa saja yang sama dengannya"

"Kami hanya bersahabat ka, sama seperti kalian" ucap Aluna masih berusaha menyembunyikan fakta yang ada.

"Mulut kamu bisa berkata tidak tapi mata kamu jelas menjelaskan semuanya"

"Ma-maksud ka Ghata apa, aku ga ngerti"

Wajah Aluna terlihat memucat ketika menyadari arah pembicaraan dari wanita dengan rambut sebahu ini kemana.

Tripel ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang