Dua Tiga

4K 377 9
                                    

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

"Alan sini udah dulu mainnya"

Aluna sedikit berteriak memanggil anaknya yang kini tengah bermain bola bersama Alena.

Pagi ini mereka berdua memutuskan untuk mengajak Alano untuk bermain di taman berhubungan Aluna mendapatkan shift sore sementara Alena katanya tidak terlalu sibuk di butiknya jadi memutuskan untuk ikut bersama ibu dan anak itu.

Alena tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bersama dengan Aluna dan Alano mengingat mood Aluna yang sudah lebih baik dari pada kemaren.

Meski ia masih belum mengetahui penyebab diamnya Aluna tapi ia bersyukur karena wanita itu sudah terlihat baik-baik saja sekarang.

Alena yang mendengar teriakkan Aluna langsung mengambil bola dan menggandeng tangan mungil Alano untuk berjalan kearah Aluna yang sudah menunggu di kursi panjang.

Suasana pagi ini begitu cerah, meski taman yang mereka kunjungi tidak terlalu ramai tapi terlihat beberapa orang tua yang bermain bersama anak mereka.

Aluna segera memangku Alano dan mengelap wajah putranya yang sudah basah dengan keringat.

"Yah airnya habis" keluh Alena.

Alena membalikkan botol minum yang baru ia minum beberapa teguk tapi sudah tandas padahal tenggorokan masih terasa kering.

"Biar aku belikan dulu ka"

Aluna yang baru ingin berdiri ditahan oleh Alena "ga usah biar aku aja, kamu jagain Alan disini"

Aluna mengangguk dan kembali melanjutkan kegiatannya untuk membersihkan tangan Alano yang sedikit kotor karena beberapa kali terjatuh tadi.

"Aluna.... Kamu Aluna kan?"

Kepala Aluna terangkat ketika mendengar ada seseorang yang menyebut namanya.

Seorang pria tampan dengan senyum mengembang tengah berdiri didepannya.

Aluna menatap heran kearah pria itu, dahinya mengernyit karena tak mengingat siapa lelaki dihadapannya ini.

"Kamu lupa sama aku?" Ucap orang itu lagi.

Aluna masih menerka-nerka siapa gerangan lelaki ini, sepertinya mereka pernah bertemu tapi ia lupa kapan dan dimana.

"Aku Rizky anaknya bu Desi pemilik rumah yang kamu sewa" Ujar pria itu ketika menyadari Aluna masih belum mengingat siapa dirinya.

Aluna seketika berdiri dan membalas senyum pria itu. Ia ingat sekarang kalau mereka pernah beberapa kali bertemu saat awal-awal Aluna baru saja pindah kesini.

"Kamu kok bisa ada disini?" Tanya Aluna heran karena setahu dirinya anak dari pemilik rumahnya itu bekerja diluar kota dan sangat jarang sekali pulang karena disibukkan oleh pekerjaannya.

"Aku baru pulang kemaren, karena kangen sama suasana rumah jadi aku jalan-jalan sekitar sini aja ga taunya malah ketemu kamu disini"

Pria itu sama sekali tak melunturkan senyumnya terlihat begitu ramah bagi orang-orang yang baru mengenalnya.

"Ini Alano anak kamu Luna? Udah besar banget sekarang"

Rizky berjongkok dan mensejajarkan tingginya dengan bocah tampan itu. Tangannya mengusap pelan rambut hitam Alano dan berniat untuk menggendong anak itu tapi tak jadi karena melihat ekspresi Alano yang seperti tak nyaman dengan kehadirannya.

Sementara disebrang sana mata Alena yang sipit semakin menyipit melihat pemandangan didepannya, tanpa sadar tangannya meremas kuat botol air mineral yang baru dibelinya.

Tripel ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang