Enam Belas

3.8K 391 8
                                    

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

Suasana cafe dipinggir kota malam ini terlihat cukup ramai, tak hanya diisi para remaja tanggung tapi tampak juga beberapa pegawai kantoran terlihat dari pakaian formal yang mereka gunakan.

Suara riuh bukan hanya dari dalam tapi juga luar cafe yang memang dilengkapi dengan beberapa meja di sudut ruangannya.

Pengunjung yang didominasi anak muda itu memang lebih sering memilih tempat duduk outdoor jika sudah waktu senja hingga malam seperti ini terlebih suasana bersih dan dan tentu saja kelap-kelip bintang semakin membuat nyaman mereka.

Semua karyawan terlihat sibuk menyiapkan segala pesanan tak kecuali Aluna yang mendapat giliran shift sore hari ini.

"Gila ni cafe pake apaan sih sampe pengunjung ga habis-habis"

Joni baru saja datang dari mengantarkan pesanan makanan, ia masuk ruangan istirahat dan langsung menselonjorkan kakinya melantai.

"Mungkin karna sekarang weekend makanya jadi rame gini" sahut dewi yang ikut duduk disamping Aluna sambil menunggu pesanan selanjutnya disiapkan.

Aluna tak menanggapi keluhan kedua temannya itu ia hanya tersenyum karena memang tak tau harus menjawab apa. Ia pikir ia harus menghemat energinya mengingat masih ada beberapa pengunjung yang menanti pesanan yang artinya Aluna dan teman-temannya yang lain masih harus mengantarkannya lagi.

Berbeda dengan suasana di luar dan di dalam cafe yang riuh diselingi gelak tawa pengunjung suasana di dalam ruangan bercat putih bertuliskan manager itu terlihat tegang.

Dua orang wanita cantik terlihat berada didalam ruangan tersebut. Satu orang wanita dengan wajah blasteran tampak begitu terpukul dengan kejadian beberapa jam lalu yang menimpanya.

Sedangkan gadis cantik satunya terlihat menahan emosi mendengar ceritanya sahabatnya.

"Hiks.. gue ga nyangka dia bakal senekat itu gab hiks.."

Alena masih sesenggukan didalam pelukan Gaby, meski sudah beberapa lama ia menangis tapi tetap saja tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang ia alami.

Gaby tak banyak bicara ia hanya mengusap pelan punggung dan rambut Alena berusaha menenangkan meski hatinya juga sama sakitnya mengetahui sahabatnya itu sudah mengalami hal yang sangat tidak pantas.

Flasback on..

Alena tengah bersiap untuk berkunjung ke cafe sahabatnya, weekend seperti ini ia memang hanya setengah hari berada di butik.

Dengan celana jins dan sweater  maroon lengan panjang gadis itu mengambil tas selempang kecil yang ia gunakan untuk menaruh ponsel dan juga dompetnya.

Baru beberapa langkah berjalan Alena merasakan getaran dari dalam tas yang tersampir di pinggangnya.

Dirogohnya benda persegi panjang itu yang sedari tadi bergetar pertanda ada panggilan masuk disana.

"Hallo.."

Alena menyapa ramah orang diseberang sana.

"Hallo sayang kamu dimana?"

"Aku di rumah mas, sekarang mau ke cafe nya Gaby" jawab Alena pada Bayu kekasihnya.

"Ooohh kamu sibuk ya hari ini?"

Mendengar suara lemas Bayu membuat Alena mengerutkan keningnya.

"Mas Bayu kenapa?"

"Aku lagi ga enak badan Lena"

Tripel ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang