Selamat membaca 😊
.
.
.
.
.
.
."Alano.."
Alena terlihat kaget melihat bocah lelaki yang tengah terbaring lemas di ranjang pasien khusus anak-anak itu.
Matanya berkaca-kaca tak menyangka balita tampan yang sebulan lalu ia temui dan tolong saat terjatuh itu adalah anak yang sama dengan yang ia tolong juga saat ini.
Alena memang sangat ingin kembali bertemu dengan Alano karena bocah menggemaskan ini telah berhasil mencuri perhatiannya terlebih senyum lucunya masih sering terlintas dipikirannya.
Tapi kenapa mereka selalu dipertemukan dengan cara seperti ini, Alano yang tengah sakit dan Alena datang sebagai penolongnya. Kalau seperti ini ia lebih baik tidak bertemu dengan anak ini karena ia tidak tega melihat anak sekecil Alano harus sakit seperti ini.
"Kakak kenapa?"
Aluna menghampiri Alena yang berdiri mematung di dekat ranjang anaknya, matanya bahkan sudah berkaca-kaca membuat Aluna bingung tak mengerti.
"Jadi Alano anak kamu Luna?"
"Iya ka dia anak aku" jawab Aluna sambil merapikan selimut agar menutupi tubuh mungil anaknya.
Aluna meletakkan mainan mobil-mobilan yang menjadi favorit anaknya itu di sisi ranjang Alano.
Air mata Alena jatuh tanpa bisa ia tahan lagi. Ia ingat betul mobil-mobilan itu adalah mainan yang ia belikan untuk Alano waktu dulu ia mengantarkannya pulang dari taman.
Alena berjalan mendekati ranjang Alano perlahan, digenggamnya tangan kecil balita itu lembut karena ia tidak mau sampai anak itu terusik dari tidur lelapnya.
"Jadi kamu Alan yang sama yang aku temui waktu itu hiks.. kenapa kamu bisa sampai sakit kayak gini sayang?"
Dahi Aluna mengernyit tak mengerti ucapan Alena begitupun dengan Darto dan Riri yang masih berada disana terlebih mereka melihat air mata Alena mengalir deras membasahi pipi wanita itu.
"Kakak tau anak aku?" Tanya Aluna yang bingung dengan perubahan sikap Alena.
"Kami pernah bertemu sebulan yang lalu di taman, dan ini mainan yang aku belikan untuknya" tangan Alena meraih mobil kecil yang tadi Aluna letakkan disisi ranjang pasien.
"Jadi kakak yang Dini dan Dito cerita itu kamu Alena?"
Riri mendekat kearah ranjang dan ikut menimpali karena ingat kalau kedua anaknya sempat bercerita tentang orang yang mereka temui waktu itu.
"Kakak?" Tanya Darto bingung.
"Itu loh bang, orang yang beliin Dini sama Dito mainan dan jajan sampai satu kresek besar itu" jawab Riri mencoba mengingatkan.
Darto tampak berpikir sebentar kemudian menganggukkan kepalanya ketika ia mengingatkan kejadian itu.
"Jadi kakak yang ngobatin luka di lutut Alan?" Tanya Aluna mencoba meyakinkan ingatannya.
"Iya, aku ngeliat dia jatuh waktu mainan berdua saja sama kakak perempuannya makanya aku datengin mereka karena ga khawatir"
Aluna mengangguk mengerti, senyum manis tersungging dari bibirnya. Tangannya beralih menggenggam tangan Alena yang masih mengusap-usap tangan mungil anaknya.
"Makasih banyak ka karena kakak udah berulang kali nolongin Alan, aku berhutang banyak sama kakak entah bagaimana aku harus membalas semua kebaikan kakak"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tripel AL
RomantiekMengisahkan tentang dua orang wanita dengan latar belakang yang berbeda. Alena seorang desainer terkenal yang sedang menjalin hubungan dengan seorang CEO muda dan tampan. Aluna seorang single parent, dia wanita tangguh dan pekerja keras demi memenu...