Selamat membaca 😊
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari yang cerah ini membuat suasana hati seorang wanita yang tengah menikmati waktu bersama malaikat kecilnya begitu menyenangkan.
Gelak tawa tak henti terdengar dari kedua orang yang sedang bermain bersama.
Meski tubuh keduanya penuh peluh tapi tak menyurutkan senyum dari bibir mereka.
Wanita itu tanpa lelah terus mendorong sepeda roda tiga yang baru saja ia belikan untuk bocah tampang yang berusaha untuk membantu dengan mengayuh pedal meski kaki kecilnya tak sampai sepenuhnya.
"Loh Lena kamu abis dari mana sama Alan sampai keringetan gini?"
Alena menghentikan langkahnya ketika mendengar suara yang tak asing menyapa telinganya.
"Eh mba Riri, ini abis main ke taman tadi"
"Waahh Alan udah punya sepeda ya sekarang?"
Riri membungkukkan sedikit badannya untuk mengusap rambut hitam milik bocah tampan itu.
"Luna ga ngomel kamu beliin Alan sepeda?" Tanya Riri karena sudah tau bagaimana watak dari Aluna yang tak akan mudah menerima pemberian dari orang lain.
"Hahaha mba Riri kayak ga tau Luna aja, biasalah mba awalnya wajib protes dulu tapi akhirnya mau juga walau banyak drama"
"Haha, Luna emang gitu anaknya suka ga enakan"
"Ya begitulah mba, oh iya mba Riri mau kemana?"
Alena memperhatikan tangan kanan dan kiri wanita didepannya ini menenteng box besar.
"Ooohh ini, mba mau naruh jajan di warung depan buat di jual"
Alena mengangguk mengerti karena Aluna pernah bercerita kalau dulu sebelum bekerja di cafe milik Gaby dia sering membantu Riri untuk membuat kue.
"Kalau gitu aku duluan ya mba, kasian Alan udah keringetan banget"
"Ya sudah hati-hati nanti bilangin Luna jangan lupa mampir ke rumah mba udah bikin kue lebih buat kalian"
Alena tersenyum ramah sambil mengangkat ibu jarinya "okey mba siap pasti aku sampein"
Keduanya melambaikan tangan bersama sebelum melanjutkan langkah menuju tujuan masing-masing.
Alena begitu bersemangat hari ini, bahkan ia rela bangun pagi agar bisa mencoba sepeda baru untuk Alan.
Aluna memang sengaja tak ikut bersama mereka karena harus bersiap-siap untuk bekerja jadi ia memilih untuk membuat sarapan dan membiarkan Alena bermain dengan Alan berdua.
Langkah riang Alena terhenti ketika melihat sebuah mobil terparkir rapi di belakang mobilnya.
Dahinya mengernyit karena merasa tak asing dengan mobil tersebut. Dengan segera ia mempercepat langkahnya untuk memastikan kalau tebakan benar.
Alena terdiam ketika melihat sosok pria yang akhir-akhir ini selalu menganggu ketenangannya sedang duduk manis di kursi yang ada di teras.
Pria itu tampak kaget karena melihat wanita yang tak ia sukai kini berada dihadapannya.
Alena tak memperdulikan tatapan tak suka pria yang tak lain adalah Rizky itu. Ia terus mendorong sepeda Alano hingga masuk ke dalam dapur tempat Aluna berada.
Dengan kasar ia menarik kursi hingga membuat suara berderit yang cukup keras.
Aluna yang tengah mencuci peralatan masaknya menoleh kaget, ia tersenyum ketika mendapati Alena sudah duduk disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tripel AL
Storie d'amoreMengisahkan tentang dua orang wanita dengan latar belakang yang berbeda. Alena seorang desainer terkenal yang sedang menjalin hubungan dengan seorang CEO muda dan tampan. Aluna seorang single parent, dia wanita tangguh dan pekerja keras demi memenu...