Selamat membaca 😊
.
.
.
.
.
.
.Satu bulan sudah berlalu sejak dimana Aluna memulai pekerjaannya. Ia merasa senang karena bisa cepat beradaptasi dengan pekerjaan barunya apalagi teman-teman dan atasannya juga sangat membantu dirinya.
Senyum ceria selalu ia tampilankan ketika bekerja, di tunjang wajahnya yang manis dan ramah membuat banyak pelanggan yang memang sengaja berkunjung kesana agar bisa bertemu dengan Aluna.
Tapi sejak dua hari terakhir wanita muda ini tampak murung meski sudah berusaha ia tutupi tapi tetap teman-temannya menyadari perubahannya.
Terutama Dewi dan juga Joni yang sudah akrab dengannya sejak pertemuan pertama mereka waktu itu.
"Lo sakit Lun?"
Dewi bertanya pada Aluna yang kini baru saja selesai mengantarkan pesanan makanan untuk pelanggan.
"Aku ga papa wi" jawab Aluna seadanya.
"Kalau lo gapapa kenapa tampangnya kayak lemes gitu?"
"Anak aku sakit wi, udah dia hari ini badannya panas" ucap Aluna lemas
"Haahh calon anak gue sakit?"
Joni yang baru saja datang ikut menjawab dengan tingkah hebohnya.
Pletak
"Ck, lo sewot mulu sama gue heran deh" sungut joni tak terima karena jidat lebarnya di sentil oleh dewi.
"Lagian elo ga ada akhlak tau temen lagi susah bukannya nolongin malah nambah beban"
"Ya gue kan khawatir juga, eh beneran anak lo sakit lun? Udah ke dokter?"
Aluna memang sudah menceritakan kepada kedua temannya ini kalau ia sudah memiliki anak dan sudah berpisah dengan suaminya.
Meski ia tidak menceritakan secara detail kepada mereka karena Aluna berusaha keras untuk mengubur semua masa lalunya.
Dan yang membuat ia kembali bersyukur adalah mereka tidak pernah memandang remeh dirinya. Mereka bahkan mengatakan bangga pada Aluna karena diusianya yang masih muda sudah sanggup bertahan untuk membesarkan putranya seorang diri.
"Kemaren udah aku aja ke dokter, tapi ya gitu abis dikasih obat panasnya mau turun tapi beberapa jam setelah panas lagi"
Jujur Aluna merasa tidak tenang saat ini bekerja apalagi sekarang ia menjalani shift sore yang artinya ia akan bekerja sampai malam.
Ingin rasanya Aluna meliburkan diri agar bisa merawat putranya yang tengah sakit tapi ia sudah mengambil liburnya kemaren saat mengantar anaknya ke dokter jadi tak mungkin ia meliburkan dirinya kembali.
Meski Bu Lastri dan mba Riri sudah meyakinkan Aluna agar tidak terlalu cemas tapi tetap saja nalurinya sebagai seorang ibu membuatnya terus saja khawatir pada anak semata wayangnya itu.
"Ya udah lo ga usah terlalu khawatir, mungkin dia lagi mau tumbuh gigi atau apa gitu makanya panas" ujar dewi karena setaunya dulu waktu ponakannya mau bisa jalan atau tumbuh gigi badannya juga panas begitu.
"Iya aku harap juga begitu"
Aluna menghela napas pasrah, ia berusaha untuk tetap fokus untuk bekerja karena jam kerjanya juga masih lumayan lama sampai ia pulang.
Mereka bertiga kembali melanjutkan aktivitas mereka karena jam sudah menunjukkan saat-saat makan malam jadi pengunjung cafe juga mulai berdatangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tripel AL
RomanceMengisahkan tentang dua orang wanita dengan latar belakang yang berbeda. Alena seorang desainer terkenal yang sedang menjalin hubungan dengan seorang CEO muda dan tampan. Aluna seorang single parent, dia wanita tangguh dan pekerja keras demi memenu...