Selamat membaca 😊
.
.
.
.
.
.
.Hari-hari berlalu begitu saja, tak ada lagi yang istimewa dari hidup seorang Alena.
Keceriaan dan semangat yang selama ini ia rasakan hilang bersama pupusnya hubungan yang ia jalani.
Apapun yang ia lakukan seperti hanya angin lalu yang tak ada artinya, raganya mungkin masih melekat didalam tubuhnya tapi jiwanya terbawa pergi bersama Aluna.
Wanita yang sampai detik ini masih menempati singgasana tertinggi di hati dan pikiran seseorang Alena.
Air mata memang sudah tak lagi mengalir membasahi pipinya, tapi tetap saja sorot mata wanita sipit ini tak bisa kembali seperti sedia kala.
Jika dihitung ia memang belum ada satu tahun ini mengenal Aluna dalam hidupnya tapi entah apa yang wanita itu lakukan terhadap dirinya hingga ibu satu anak itu bisa dengan mudahnya memporak-porandakan kehidupan Alena yang menurut beberapa orang nyaris sempurna.
Wajah cantik dengan karir yang cemerlang ditunjang harta melimpah, wanita mana yang tak iri dengan dirinya.
Tapi kini semua itu tak ada artinya, ia mengaku kalah. Kalah oleh keadaan dan kalah karena mengalah demi kebahagiaan wanita yang ia cinta.
Orang bilang cinta itu butuh pengorbanan, butuh sebuah kesungguhan dan kesanggupan untuk berjuang demi kebahagiaan orang terkasih.
Jika benar yang dikatakan orang kalau kita mencintai seseorang kita akan bahagia ketika melihat orang yang kita cinta bahagia.
Tapi kenapa justru Alena merasa tersiksa, hati dan jiwanya terasa hancur ketika harus melepaskan Aluna demi bisa menjalani kehidupan normal seperti orang lain.
Ini terlalu berat bagi seseorang yang baru pertama kali mengenal cinta seperti Alena.
Beruntung ia masih bisa mempertahankan kewarasannya agar tetap bisa melanjutkan kehidupannya.
Ia tidak ingin pengorbanannya sia-sia, meski tak bisa bersama setidaknya melihat orang-orang yang ia cinta bahagia dirasa sudah cukup untuk mengobati luka dihatinya.
Setidaknya ia masih bisa tersenyum dihadapan keluarga dan teman-temannya itu saja sudah cukup karena ia tidak mau membuat orang lain khawatir terhadap keadaannya.
Sebisa mungkin ia lebih memilih menghindar untuk berkumpul dengan teman-temannya, bahkan dengan kedua sahabatnya pun ia sudah cukup jarang bertemu.
Dulu ia bisa setiap hari datang ke cafe milik sahabatnya itu, bukan hanya karena ingin mengobrol dengan mereka tapi tentu saja ia ingin melihat dari dekat wanita pemilik hatinya meski mereka tak lagi bersama.
Tapi setelah mengetahui Aluna memilih berhenti bekerja di cafe milik Gaby, Alena seakan enggan untuk berkunjung kesana.
Ia bersyukur karena memiliki sahabat yang bisa memahami jika dirinya membutuhkan waktu untuk sendiri jadi mereka juga tidak terlalu memaksakan kehendaknya.
Seperti sekarang ini, entah sudah berapa lama ia berkendara, yang ia tau hanya ini yang bisa ia lakukan saat ini.
Ternyata benar apa kata orang jika cinta bisa membuat orang sepintar apapun akan tampak seperti orang bodoh bahkan nyaris gila.
Matanya sibuk menyusuri jalanan ibu kota yang tampak lengang dan sepi sesepi hatinya setelah ditinggal Aluna, hiks.
Netranya memicing tajam kearah depan sana ketika melihat sesosok orang yang seperti dikenalnya.
Dengan sigap Alena menghentikan mobilnya, langkahnya bergegas turun untuk mengikuti orang tersebut.
Matanya cukup jeli untuk mengikuti langkah orang didepan sana, rasa penasarannya sangat tinggi untuk mengetahui apa gerangan yang akan orang itu perbuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tripel AL
RomanceMengisahkan tentang dua orang wanita dengan latar belakang yang berbeda. Alena seorang desainer terkenal yang sedang menjalin hubungan dengan seorang CEO muda dan tampan. Aluna seorang single parent, dia wanita tangguh dan pekerja keras demi memenu...