Selamat membaca 😊
.
.
.
.
.
.
."Selamat malam semua" sapa Aluna begitu masuk ke dalam rumah Riri.
Dini dan Dito langsung berlari kearah Aluna untuk menghampiri Alano.
Bocah itu langsung heboh ketika bertemu dengan kedua kakaknya. Dito mengambil alih mengendong Alano yang tentu saja disambut senang olehnya.
"Dini, Dito nanti lagi mainnya kita makan dulu yuk" aja Riri pada kedua anaknya.
Mereka semua berjalan kearah dapur untuk makan malam bersama dimana menu masakan sudah tersaji diatas meja makan.
Aluna merasa sangat senang karena bisa kembali merasakan kehangatan keluarga. Ia bisa merasakan memiliki kakak yang begitu menyayanginya bahkan dua sekaligus yaitu mba Riri dan juga Bang Darto.
Dan tak lupa Bu Lastri yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri. Ia tak henti-hentinya bersyukur pada Tuhan karena dipertemukan dengan mereka.
"Ayo Luna diambil makanannya jangan ngelamun aja" tegur bu Lastri yang melihat aluna hanya diam menatap mereka.
"Eh, hehe iya bu" ucap Aluna kikuk karena terpergok melamun.
Suasana hangat begitu terasa dimalam itu. Meski keluarga mba Riri tidak berasal dari keluarga kaya raya tapi kehangatan keluarga ini selalu membuat banyak orang iri.
"Emm, Lun tadi abang liat ada lowongan kerjaan yang kayaknya pas buat kamu" ucap Bang Darto sambil menyuap makanannya.
"Lowongan apa bang?" Tanya Riri pada suaminya karena mulut Aluna masih penuh berisi makanan yang baru ia suap jadi Riri berniat mewakili bertanya.
"Tadi abang dapat orderan nganter makanan di cafe baru deket taman. Katanya minggu depan baru buka dan butuh tenaga waiters. Abang rasa itu cocok buat kamu Lun"
"Eeemm makasi bang untuk infonya. Tapi aku ga bisa kerja disana"
"Kenapa?" Tanya Darto tak mengerti.
"Alan bang, kalau aku kerja nanti yang jaga Alan siapa ga mungkin aku ninggalin dia selama bekerja disana dan ga mungkin juga pemilik cafenya ngijinin aku ngajak anak" jelas Aluna.
Inilah salah satu alasan ia tak berniat melamar kerja karena tidak mungkin ia meninggalkan anaknya sendirian apalagi anaknya masih sangat kecil.
Ia lebih memilih bekerja mencuci dan menyetrika baju tetangga saja atau membantu mba Riri membuat pesanan meski upah yang ia dapat hanya cukup untuk kebutuhannya sehari-hari saja tapi ia tidak perlu sampai meninggalkan anaknya.
"Kalau soal Alan kan ada ibu yang bisa bantu jaga" timpal bu Lastri.
"Tapi bu, ibu sudah repot menjaga Dini dan Dito ga mungkin aku repotin ibu lagi buat jaga Alan. Ibu tau sendiri kan Alan anaknya aktif banget apalagi ia baru bisa jalan jadi pasti bikin capek banget" jawab Aluna lagi.
"Emang cafenya buka berapa lama bang?" Tanya Riri kembali pada suaminya.
"Tadi abang ketemu langsung sama pemilik cafenya karena kebetulan dia yang pesen makanan. Abang sempet tanya-tanya sedikit katanya cafenya buka dari jam delapan sampai jam sepuluh malam. Jadi dibagi dua shift kerja" jelas Darto.
"Mba rasa kamu pertimbangin dulu kerjaan ini Lun. Soal Alan kamu tenang aja mba bisa bantu giliran sama ibu buat jagain. Lagi pula kan kerjanya pake shift jadi kamu ga seharian ninggalin Alan" ucap Riri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tripel AL
RomansMengisahkan tentang dua orang wanita dengan latar belakang yang berbeda. Alena seorang desainer terkenal yang sedang menjalin hubungan dengan seorang CEO muda dan tampan. Aluna seorang single parent, dia wanita tangguh dan pekerja keras demi memenu...