Enam

4.6K 467 16
                                    

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

Aluna sudah bersiap siap dengan pakaian kerjanya, ia terlihat begitu semangat hari ini. Sesekali ia mengecek keperluan anaknya sebelum memasukkannya kedalam tas yang akan ia bawa ke rumah bu Lastri.

Seperti biasa Aluna sudah bangun dari subuh untuk menyiapkan segala keperluannya dan juga putra kesayangannya itu.

Aluna cukup beruntung karena memiliki anak yang penurut, meski masih sangat kecil tapi Alano seolah bisa mengerti kesibukan mamanya.

Bocah tampan itu bahkan sudah selesai dimandikan dan tidak rewel meski dia bangun lebih pagi dari biasanya.

"Anak mama pinter banget sih"

Aluna mencium gemas pipi gembul anaknya membuat bayi tampan itu terkekeh karena geli.

Sambil menjinjing tas milik anaknya Aluna mengendong Alano ke rumah bu Lastri karena seperti yang dikatakan sebelumnya kalau Alano akan dititipkan sementara pada wanita paruh baya itu selama Aluna bekerja.

"Pagi ibu"

Aluna tersenyum hangat menyapa bu Lastri yang tengah menyapu di halaman depan rumahnya.

Bu lastri mendongak dan ikut tersenyum melihat Aluna dan juga Alano yang juga memperlihatkan senyum mereka.

"Waahh kamu cantik banget Lun, ibu sampai pangling liat kamu pakai seragam kayak gini" puji ibu lastri membuat Aluna tersipu.

Aluna memang sangat jarang sekali berdandan bahkan tidak pernah karena pekerjaan yang ia lakukan sebelumnya tidak menuntut dirinya untuk berpenampilan seperti itu.

Wanita muda itu hanya merias wajahnya tipis, bedak yang ia pakai juga milik putranya ia hanya menambahi lipstik yang sesuai dengan warna bibirnya itu pun lipstik yang sudah ia beli beberapa bulan yang lalu karena ia sangat jarang membeli make up.

Beruntung tempatnya bekerja memberikannya seragam sehingga ia tidak perlu pusing membeli baju baru untuk bekerja.

Ia hanya menambahinya dengan celana jins meski sudah lama tapi masih layak untuk dipakai karena ia menyimpannya dengan baik di dalam lemari pakaiannya.

Semua pakaian lamanya saat dulu masih bekerja masih cukup baik untuk dia pakai sekarang karena saat dirumah ia lebih senang menggunakan baju santai seperti rok panjang ataupun daster.

"Ya ampun Luna mba pikir kamu siapa cantik banget hari ini"

Riri yang baru datang dari warung untuk berbelanja keperluan memasak sempat tertegun melihat penampilan Aluna.

"Aish, ibu sama mba riri bisa aja" jawab Aluna yang semakin tersipu.

"Beneran lun, mba ga bohong kalau gini ceritanya Alan harus siap-siap punya papa baru ini" ucap Riri semakin menggoda Aluna.

"Aku itu mau kerja mba bukan mau nyari papa baru buat Alan" seru Aluna sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahaha, iya-iya mba tau tapi kalau ada yang nyantol gapapa juga kali Lun diajak ke rumah"

Aluna tak berniat lagi untuk menjawab karena semakin ia menyahut Riri akan semakin menggodanya.

"Udah ah aku mau naruh perlengkapannya Alan dulu" ucap Aluna berlalu masuk kedalam rumah Bu Lastri.

Riri yang melihat itu justru tertawa karena ia sangat suka sekali menggoda Aluna.

"Kamu berangkat sama abang aja Lun kasian udah dandan gitu malah keringetan gara-gara jalan kesana" suara bas dari Darto mengagetkan Aluna yang baru saja menaruh tas milik Alan di ruang tamu.

Tripel ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang