"Bukti itu tidak cukup? Kaisar ...
Jika di kamar permaisuri sedang terjadi adu mulut maka dikamar sebelah terdapat wanita dengan perut buncitnya yang masih tenggelam dalam dunia mimpi Tampa terganggu akan kegaduhan yang terjadi di ruangan sebelahnya....
***
Bla BLA BLA BLA
Di ruang samping
" Ck ribut banget si gk tau apa pinggang gua sakit gara gara semalem!" ~ cibir DheaAyolah Dhea itu tipikal paling kesel jika di gangguin tidur! Bahkan kalau uminya meminta Dina membangunkannya ia akan angkat tangan duluan.
Dengan terpaksa Dhea harus bangun dan mengecek apa yang terjadi di kamarnya itu.
BRAK!
Suara tendangan pintu kamar permaisuri Jia yang nendang? Tentulah Dhea!
Permaisuri!
Jia!
Yang mulia!
" Ck bisa gak si gak usah ribut ribut di kamar orang ganggu tau gak!" ~ murka bumil sambil menunjuk satu satu orang yang ada di kamarnya.
Dengan baju acak acakan belek masih nempel rambut yang seperti tarjan dan untung ia sempat pakai cadar jadi ilernya tidak terlihat!.
Semua orang diam bisu melihat keberadaan permaisuri Jia yang tiba tiba muncul itu.
Jendral jin yang pertama sadar dari terkejutnya langsung menghampiri adiknya Jia untuk mengecek kondisi permaisuri bunting itu!.
Wang Han jin memutar mengangkat dan merasakan detak jantung Jia dan bayi nya tapi saat ingin melihat ada goresan di balik hafu yang di pakai Jia langsung di berhentikan oleh teriakan kaisar Jang suaminya?
" BERHENTI! " Jia dan jin melihat ke arah kaisar Jang yang sepertinya dia menahan amarahnya??
Wajah kaisar memerah mendekat ke arah permaisuri Jia semakin mendekat entah mengapa Dhea merasakan gejolak aneh karenanya.
Tiba tiba
Duk!Ahh
Semua orang panik permaisuri Jia a.k.a Dhea terduduk sambil memegang perutnya yang sakit.
" Astaga yang mulia ingin melahirkan!" Triak salah satu pelayan permaisuri ibu suri, kaisar jang dan jendral jin sepontan kaget.
Para pelayan mendekat kearah permaisuri Jia terduduk tapi sebelum mereka menyentuh tubuh permaisuri Jia kaisar sudah terlebih dahulu mengangkat tubuh istrinya ke kasur!.
" Panggilkan tabib cepat!!!" Teriak ibu suri dan jendral jin bersamaan setelahnya mereka saling tatap tatapan entah apa yang mereka pikirkan dari tatapan mereka seperti ada aliran listrik.
Dhea sempat terkekeh pelan melihat Gege dan ibu mertuanya tapi tak berlangsung lama karena perutnya semakin sakit saat kaisar menyentuh nya di balik hafu yang dikenakannya.
" Tabib datang!!" Teriak Kasim
Tak lama datanglah pria tua berhafu putih polos dengan membawa keranjang yang ditebak berisi obat obatan herbal alami.
Tabib ingin memposisikan diri di sebelah permaisuri untuk mengecek keadaannya tapi tidak bisa karna di kedua sisi permaisuri Jia a.k.a Dhea terdapat kaisar Jang dan di sisi lainya terdapat jendral jin dan ibu suri yang sedang mengusap pelan puncuk kepala Jia.
" Salam yang mulia kaisar salam yang mulia ibu suri salam jendral semoga hidup bahagia 1000 tahun lagi"~mereka menjawab dengan anggukan kepala saja.
Dhea melirik kearah tabib dan ke arah kaisar Jang " bisakah kau menyingkir tabib itu ingin memeriksa ku!"~ ucap Dhea kepada kaisar Jang yang terpokus pada perut buncitnya.
Apa ia khawatir pada anaknya?" Batin Dhea
Kaisar tersadar dari lamunannya langsung menatap istrinya kesal " kenapa harus Zhen yang menyingkir mengapa buka jendral dan ibu suri saja yang pergi!" ~ ucapnya
Dhea menaikan salah satu alisnya sambil sesekali meringis sakit tabib hanya menunduk takut " karena kamu hanya sendiri di sebelah sini sedangkan disana ada ibu dan Gege jadi kamu uang harus menyingkir!" Suara Dhea sedikit melemah sakitnya tak kunjung mereda kaisar yang melihat nya pun semakin khawatir ia pun memilih mundur dan membiarkan tabib mengecek kondisi istrinya.
Tabib mulai mengecek kondisi permaisuri Jia lewat nadinya wajahnya khawatir dan sedikit ragu Dhea juga sudah pingsan tak sadarkan diri.
Tabib masih mengecek kondisi dari raut wajah tabib sepertinya permaisuri Jia sangat mengkhawatirkan hingga beberapa menit kemudian tabib menyerah ia menghadap kaisar Jang dengan bersujud.
" Ampun yang mulia kondisi yang mulia permaisuri sangat baik ia sangat sehat saya sudah mengecek seluruh tubuh nya tapi tidak ada kejanggalan sedikitpun" ~ ucap tabib gemetar
" Lalu kenapa ia teriak sakit pada bagian perutnya?!"~ tutur ibu suri tajam ia tidak tega menantu kesayangan ya kesakitan
" Itu hanya benturan batin antara calon bayi kepada ibunya yang mulia " ~ tutur tabib masih bersujud
" Benturan batin benturan bagaimana maksudnya?!" ~ tutur tajam jendral jin, melihat 3 sosok di hadapannya marah tabib merasa sangat tertekan owh ayolah ia sangat takut sekarang!.
" Benturan batin itu kadang terjadi pada wanita yang sedang mengandung itu terjadi karena sang calon bayi ingin bertemu , atau karna sang calon bayi merasa ketidaksukaan yang kuat ada di sekitaran ibunya atau mungkin ada hal lainnya" ~ ucap tabib
Mereka semua yang mendengar tercengah begitu pula para pengawal dan pelayang padahal mereka sudah menyiapkan alat alat untuk persalinan tapi ternyata permaisuri Jia tidak akan melarikan sekarang!!
Wkwk
Kaisar Jang mendekat ke arah permaisuri Jia mengambil salah satu lengannya dan mengecup pelan seraya berkata yang nanya ia dan Dewi yang tahu , dilain sisi jendral jin mengantar tabib yang sangat lemas karena tekanan qi dari ke 3 petinggi kekaisaran itu.
Sementara ibu suri meminta para pelayan membereskan sisa dari kekacauan tadi.
Malam telah datang dan hanya tersisa kaisar dan permaisuri Jia yang belum sadarkan diri sedari tadi kaisar terus berbicara pada perut buncit permaisuri Jia ia berharap anaknya mendengarkan apa yang ia katakan.
" Sayang jika kelak kau tumbuh dewasa tolong jangan jadi seperti ayah yang pengecut , jadilah berani seperti ibu mu entah mengapa ayah merasa kamu dan ibumu akan meninggalkan ayah sendiri dan ayah hanya meminta untuk kamu menjaga ibumu buatlah ia tersenyum dan jangan biarkan ia menangis ayah sangat menyayangi mu " setelah berbicara cukup lama kaisar pun pergih dari kamar permaisuri Jia untuk beristirahat.
Tak lama kaisar pergih perlahan kedua mata Jia a.k.a Dhea bergerak disusul terbukanya rentina mata Dhea tangannya terulur untuk menyentuh perut buncitnya.
Ia pun bangkit dari tidurnya untuk duduk sambil menatap tajam perutnya " ck nakal dasar baby nakal kalau gak suka ayah mu ya jangan aku yang jadi korban donk nendang kenceng banget sakit tau gua kira lu mau keluar taunya cumang prank!?" ~ marah Dhea pada perutnya!
••••
Babay
Jangan lupa untuk VOTE KOMEN DAN FOLLOW AKUN AUTHOR!!! YAAA
BABAY unch😘
KAMU SEDANG MEMBACA
TH£ B∆D P£RM∆!$UR! (On Going)
Historical FictionTransmigrasi?? Gila gak nyangka Dong!! tunggu!!! Gw bukan agen Mapia atau pun dokter!!! Gw hanya anak SMA yg blom lulus , masih imut-imut ingat!!. Yg lebih parahnya lagi jiwa gw nyasar ke tubuh permaisuri yg lagi bunting fuck world gw blom manta...