Nara dengan kesal memasukkan binder dan alat tulisnya ke dalam tas. Pemuda itu cukup kacau hari ini, beberapa kali dosen bahkan menegurnya untuk fokus pada penjelasannya di depan.
"Lo kenapa sih Na?" Ujar seorang temannya yang duduk tepat di samping pemuda itu.
"Hah.... Lagi banyak pikiran aja gak usah khawatir Ji" Nara tersenyum untuk meyakinkan temannya itu.
Sementara Jivan, pemuda yang bertanya pada Nara hanya menghela nafas kelewat hapal dengan sifat introvert temannya itu.
"Ayo makan dulu, deket sini ada kafe bagus gue yang traktir deh" Ujarnya dengan semangat.
Sementara Nara hanya mengangguk lesu, terlalu malas untuk sekedar menjawab 'iya'.
Kedua pemuda manis itu keluar dari kelas dan berjalan beriringan keluar wilayah universitas dan menuju ke kafe di seberang jalan.
"Na mau pesen apa? Jangan yang mahal-mahal tau diri dikit" Ujar Jivan bercanda
"Niat nraktir gak?" Ujar Nara sambil tertawa kecil yang dibalas cengiran oleh Jivan.
Mereka akhirnya memesan 1 milkshake coklat untuk Jivan, 1 Ice americano 8 shoot tanpa gula untuk Nara, dan 2 buah tiramisu.
Mereka duduk agak di pojok kafe yang berhadapan langsung dengan jendela.
"Kafenya bagus, lo tau dari mana Ji?" Tanya Nara sambil memperhatikan interior kafe yang aesthetic itu.
"Temen tongkrongan gue yang ngasi tau" Jivan menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel miliknya.
Mereka terdiam dan menikmati kue yang sudah mereka pesan.
"Na Reiga tu sahabat lo kan?" Tanya Jivan tiba-tiba.
"Iya, kenapa emang?" Nara bertanya sambil menoleh langsung pada teman manisnya itu.
"Nih liat deh" Jivan menyodorkan ponselnya yang mana terlihat disana twitt dari jeno dan base kampus mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.