Part 22

2.4K 163 2
                                    

Seorang pemuda dengan gaya urakan khasnya sedang duduk di atas motor di depan gedung rumah sakit ternama di Jakarta.

Sesekali pemuda itu menghela nafas karna udara yang cukup panas disana.

Namun tak berapa lama, seorang pemuda lain dengan pakaian khas dokternya datang dengan terburu menghampiri pemuda urakan itu.

"Udah lama nunggunya? Sorry yaa" Ucapnya dengan nada tidak enak.

"Hm, shiftnya udah beres?" Pemuda yang duduk di atas motornya menyerahkan helm kepada oknum yang ia tunggu itu.

"Udah, tadi cuma jaga bentar sama ngecek pasien. Ezra sendiri udah beres kelasnya?" Tanya si manis sambil memakai helm yang di serahkan padanya.

"Udah, ayo pulang" Ezra membantu pemuda manis itu menaiki motornya yang cukup tinggi.

"Maaf ya kalo aku ngerepotin" Si manis berujar saat Ezra baru saja melajukan motornya.

"Sans gue juga mau kak" Balas Ezra santai.

Sebenarnya Ezra tidak terlalu mempermasalahkan saat mamanya menyuruh ia mengantar jemput anak sahabat mamanya yang baru saja pindah ke Indonesia dari Kanada itu.

"Kak Jac udah makan?" Tanyanya seraya melihat pemuda manis di boncengannya melalui spion.

"Eung? Oh? Belum, ntar makan di rumah aja. Tante di rumah?" Balas pemuda itu linglung.

Jacob Adyaksa Baenders, pemuda dengan darah Indonesia Kanada yang saat ini menjadi dokter di rumah sakit milik keluarganya sendiri. Hari dimana Ezra tidak bisa mengatar dan menunggu Haldis itu karna ia harus menjemput anak sahabat mamanya di bandara.

Jacob kembali ke Indonesia sendiri tanpa kedua orang tuanya, dan jadilah pemuda itu di titipkan pada keluarga Ezra.

"Mama sama papa lagi ada pertemuan sama client mending makan di luar aja. Kakak juga keliatan capek buat masak" Ezra melajukan motornya menuju salah satu tempat makan yang cukup sering ia kunjungi bersama dua sahabatnya.

Ezra cukup prihatin melihat pemuda yang baru ia kenal sekitar satu minggu itu sangat sibuk. Bahkan saktu tidurnya hanya 3 sampai 4 jam setiap harinya. Jacob sangat sibuk mengurus rumah sakit keluarganya sampai ia abai pada kesehatannya sendiri.

"Kita makan dulu baru pulang" Putus Ezra.

Dan hari itu kembali mereka habiskan bersama sama seperti satu minggu belakangan.

***

"Ji, kak Haje mana?" Cleon bertanya saat ia tidak menemukan batang hidung pemuda tampan yang merangkap menjadi calon sepupu iparnya itu.

"Keluar" Balas Aji singkat. Pemuda itu sedang melihat beberapa perkembangan kampus yang bagus. Ia harus mulai menyiapkan dirinya agar bisa melanjutkan kuliahnya di kampus yang baik.

"Kamu datar banget sih" Protes Cleon jengah. Mereka sudah berpacaran hampir 3 tahun tapi pemuda yang menjadi keksihnya itu masih saja sangat cuek padanya. Bahkan Cleon sempat berfikir Aji tidak benar-benar menyukainya.

"Aku sibuk" Hanya itu balasan dari Aji yang membuat Cleon tambah geram. Kalo gak cinta udah dia putusin manusia datar satu itu.

"Tau ah" Cleon mendudukkan dirinya di sofa tepat di samping Aji.

Pemuda manis itu berusaha menyibukkan dirinya dengan bermain ponsel. Keheningan menyelimuti sepasang kekasih itu. Cleon memilih memainkan game di ponselnya daripada menghiraukan Aji yang bahkan tidak menggubrisnya.

Namun, acara main game pemuda manis itu harus kembali terganggu saat seseorang menelponnya.

Kak Ken

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang