Reiga yang dengan terpaksa akhirnya bersiap dengan pakaian formal miliknya untuk menghadiri makan malam keluarga ini. Ia benci tapi bersemangat di waktu bersamaan, hal itu tak lain dan tak bukan karena perjodohan terkutuk ini akan segera berakhir. Katakanlah ia jahat pada Galen karena tidak perduli perasaan pemuda itu, tapi cobalah kalian menjadi Reiga maka kalian akan mengerti bahwa semua yang ia lakukan hanya untuk mencari kebahagiaan dalam hidupnya yang tak pernah ia dapat.
"Ini terakhir Re ayo semangat" Ucapnya ceria. Pemuda manis itu beranjak untuk mengambil parfum tapi sayangnya benda yang ia cari ternyata telah habis.
"Ck pake habis lagi, ambil punya Nara deh" Ucapnya kesal kemudian beranjak menuju kamar sahabatnya.
Tanpa ragu Reiga masuk ke dalam kamar tersebut dan mencari barang yang ia cari.
"Ini meja isinya buku doang pantes pinter tu anak. Mana sih alat make up dia" Ucapnya seraya terus mencari. Tidak menemukan apapun di atas meja Reiga memilih membuka laci meja belajar Nara.
"Nah ini dia" Ucapnya setelah berhasil menemukan parfum yang ia cari.
"Dasar Nana, masa cuma punya lotion, lipbalm sama parfum doang sih" Gumamnya gemas.
Baru saja Reiga akan menutup laci setelah mengambil parfum milik Nara, pemuda itu menemukan sesuatu yang menarik disana. Sebuah buku dengan sampul berwarna biru dan gambar samoyed.
"Sejak kapan Nana suka buku lucu kek gini?" Gumamnya bingung.
Tanpa ragu Reiga membuka buku itu dan membaca halaman demi halaman, entahlah ia hanya penasaran.
***
"Film nya beneran keren banget kak, baru pertama kali saya nonton film sebagus ini" Ucap Nara antusias. Dua pemuda itu baru saja keluar dari teater setelah film yang mereka tonton selesai.
"Ini udah season 2 nya, yang 1 malah lebih bagus Na" Ucap Jeno
"Kakak udah nonton?" Ujar Nara sambil menoleh pada Jeno.
Mereka masih berjalan menuju salah satu restoran untuk makan malam omong-omong.
"Udah malah nonton pas premiernya langsung" Ucap Jeno sambil tersenyum.
Ingin rasanya Jeno mencubit pipi gembul Nara itu. Bagaimana Nara bisa sangat menggemaskan hanya karena ia bersemangat dengan film yang mereka tonton barusan?
Tapi, lagi dan lagi akal sehat seakan menampar Jeno dan berteriak 'Lo udah punya pacar tolol'
"Lo mau makan apa Na?" Ucap Jeno saat sudah memasuki salah satu restoran disana. Mereka sudah duduk dan membuka buku menu dan disamping meja sudah ada pelayan yang siap mencatat pesanan mereka.
Nara tertegun melihat harga menu disana. Jangan lupakan bahwa ia bukan dari keluarga kaya seperti Jeno ataupun temannya yang lain. Sekalipun Jeno yang mebayarkannya ia tidak akan tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionNara dan Reiga itu sahabat dekat, mereka punya banyak banget kesamaan sampe suka pun sama orang yang sama. Tapi, takdir mereka tetaplah berbeda