Part 13

2.2K 162 4
                                    

P.s : Bacanya sambil dengerin lagu Seluruh Nafas ini by Lastchild yaa
.
.
.
.
.

Disisi lain saat ini Haldis sedang sangat sibuk memilih pakaian untuk ia pakai kencan bersama Madha. Ia bahkan meminta maid pribadinya untuk mencarikan pakaian terbaik miliknya.

"Buk bajunya yang lebih santai ada gak? Baju ini terlalu formal" Ucapnya saat mencoba salah satu baju yang di pilihkan oleh maidnya itu.

"Gunakan ini saja tuan Haldis, anda akan sangat cocok memakainya" Maid tersebut menyerahkan set pakaian yang cukup santai dan cerah. Dengan semangat Haldis menerima pakaian tersebut dan segera memakainya.

"Gimana buk? Bagus gak?" Ujar Haldis setelah memakai pakaian itu.

Maid yang sudah menemani Haldis sejak kecil tersenyum gemas. Tuannya sangat lucu saat ini.

"Tuan Haldis sangat imut, pakaiannya sangat cocok" Ucapnya sopan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Haldis sangat imut, pakaiannya sangat cocok" Ucapnya sopan.

"Ih ibuk mah, kan aku udah sering bilang jangan panggil tuan gitu aku gak suka. Panggil Haldis aja kan ibuk udah kayak mama kedua aku" Haldis mencebik kesal.

Maid yang sudah cukup berumur itu tertawa melihat tuannya.

"Baiklah, jadi nak Haldis ayo kita beri make up sedikit di wajahnya agar semakin cantik" Ucap Maid itu.

"Aku cowok loh buk" Haldis mencibir namun tetap saja menuruti maidnya itu.

Setelah memberi sedikit polesan make up dan menata rambut Haldis, maid itu tersenyum gemas. Ia sampai tidak percaya tuannya ini laki-laki.

"Nak Haldis itu cantiknya ngalahin perempuan, ibuk aja sampe pangling" Pujinya setelah selesai dengan pekerjaannya.

"Tapi aku tetep cowok buk, dan kak Madha gak suka cowok" Ucapnya lemas.

"Nak Haldis itu anak baik, ibuk yakin nanti akan ada yang sayang tulus sama nak Haldis. Tapi sebelum orang itu datang nak Haldis harus inget kalo kamu masih punya ibuk disini" Ucapnya yakin.

Haldis tersenyum, ia lebih sayang pada maidnya itu daripada kedua orang tuanya. Jangan salahkan hal itu karena itu disebabkan oleh orang tuanya sendiri yang gila harta.

"Ibuk emang yang paling baik, aku sayang banget sama ibuk" Ucapnya sambil memeluk Yuna, maid pribadinya.

Alasan kenapa Yuna sangat menyayangi Haldis tak lain dan tak bukan karena ia sudah menganggap Haldis anaknya. Yuna tidak bisa mengandung dan bercerai dengan suaminya. Ia hancur hingga keluarga Haldis menawarkan ia bekerja untuk menjaga Haldis sejak anak itu berumur satu bulan. Bahkan ia yang tau bagaimana perkembangan anak majikannya itu. Tak heran jika ia menganggap Haldis anaknya sendiri, ia tidak berfikir untuk menikah lagi dan memilih untuk selalu menemani Haldis hingga pemuda tan itu menemukan orang yang akan menemani sisa hidupnya nanti.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang