Part 36

1.8K 134 3
                                    

Mobil mewah terparkir di depan halaman rumah sederhana tepat pukul 07.15 pagi. Suasana di sekitar rumah itu masih sepi, hanya ada wanita paruh baya yang menyirami tanaman dan melongokkan kepala ketika mendengar deru mobil yang jarang terdengar.

"Cari siapa nak?" Ucapnya ketika pemuda tampan yang tak lain adalah Jeno keluar dan menyapanya.

"Permisi tante, mau nanya. Rumahnya Naranaya di sebelah mana ya?" Ucapnya memastikan. Sekalipun alamat yang di berikan Reiga memang rumah ini, tidak lucu jika nantinya ia malah salah rumah.

"Oh nyari Nana? Masuk masuk Nak. Kamu temannya ya?" Segera wanita itu membuka gerbang dan mempersilahkan Jeno masuk dengan ramah.

"Kebetulan saya kakak tingkatnya tante" Jeno berucap sopan.

Mereka berjalan masuk dan berhenti di ruang tengah sederhana rumah tersebut.

"Kamu duduk dulu yaa, biar saya ambilkan minum" Ucap bunda Nara dengan bersiap untuk ke dapur.

"Gk usah repot-repot tante, saya cuma mau ngobrol sama Nana" Ucap Jeno cepat.

"Tidak ada yang direpotkan nak, lagian Nana masih keluar sama abangnya. Sambil nunggu mereka biar saya buatkan minum. Oh apa sekalian saja sarapan disini nak, saya baru selesai masak juga" Wanita itu dengan semangat berucap.

Ini pertama kali putranya memiliki teman lain selain Reiga yang ia kenal. Wanita itu sempat khawatir putranya tidak memiliki teman lain dan melihat adanya Jeno disini membuat ia lega sekaligus senang. Putra kecilnya punya teman tampan dan tampaknya cukup kaya-ups.

Tidak membiarkan Jeno menolak lagi, dengan lincah bunda dari Nara itu bergerak ke dapur untuk membuatkan minuman. Meninggalkan Jeno yang hanya bisa tersenyum dan duduk di sofa.

Melihat sekeliling rumah sederhana itu, pandangan Jeno jatuh pada hal menarik di dinding dekat televisi. Mengangkat tubuhnya dan bergerak lebih dekat ke hal tersebut.

Senyum cerahnya mengembang saat melihat hal tersebut lebih dekat.

Senyum cerahnya mengembang saat melihat hal tersebut lebih dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah Nana-nya sangat imut.
Pandangannya menyusur ke bingkai bingkai yang juga menampilkan wajah pemuda Bandung pujaannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang