Bab 12 : Mawar Jingga
LANGIT MALAM dihiasi kehadiran bintang yang berhamburan. Septian sedang berdiri dengan teropong langit di depannya, ia melihat beberapa rasi bintang disana. Teropong ini adalah hadiah dari Papanya, sewaktu ia masih TK.
Sedang asyik asyiknya melihat langit, ponsel milik Septian bergetar di sakunya. Ia pun mengambilnya.
Wallpapernya belum ia ganti, masih sama. Foto Allya dan foto mereka berdua.
Ternyata notifikasi beberapa game nya saja, padahal ia sudah berharap lebih.
Apakah Allya benar benar tidak akan memaafkannya?"
Persetan dengan itu, ia memutuskan untuk menghentikan aksi gengsi dan kurang gentle nya itu.
tut... tut... tut...
Septian nekat menelpon Allya, Allya menolak panggilannya.
Tidak mau menyerah ia mengulangi kembali.
Ajaib, panggilan yang kedua langsung diangkat.
"Halo?" ujar seseorang diseberang sana.
"Halo, Allya?"
"Iya, ada apa sih?"
"Gue gak akan matiin telponnya sampek lo maafin gue!"
"Yang bagus dong, minta maaf masa gitu?"
"Gue minta maaf!" ujar Septian agak tidak ikhlas.
"Gue tau lo gak ikhlas kak, yang bener!"
"Allya, gue minta maaf," kali ini Septian menepatkan nada bicaranya dengan tepat.
"Nah gitu dong, dengan begini kan fans gue gak ilang, hahaha," Permintaan Septian disambut tawa lepas dari seorang Allya.
"Bawel," ujar Septian yang langsung dihadiahi berakhirnya panggilannya bersama Allya yang tiba tiba, tentunya Allya yang mematikan telponnya.
Septian meninggalkan balkon kamarnya dan turun kebawah untuk makan bersama Mamanya.
Ternyata kakaknya sudah di bawah, mungkin kakaknya akan menginap bersama keponakannya yang baru berumur 1 setengah tahun itu.
"Masak apa nih?" tanya Septian.
"Kesukaan kita tentunya," ujar Rona, kakak Septian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk On Major
Teen FictionIni tentang Allya, si gadis aneh bertubuh mungil dengan tatapan matanya yang tajam dan dalam. Bertemu dengan teman teman baru di SMA, membuatnya semakin berdeda dan tampak aneh. Pesonanyanya memang tak bisa dipungkiri lagi, dia manis dengan memilik...