Halo temen temen!! akhirnya aku menemukan feel lagi untuk melanjutkan cerita ini hehehehehehe
.
.
.
Oh iya, jangan lupa, setel musik kalau bisa sama kek yang ada di mulmed!!!SELAMAT MEMBACA🤩😻
Bab 18 : Teenagers Dream!
PAGI PAGI BUTA Allya sudah menata seragamnya untuk sekolah hari ini. Hari Senin adalah hari yang panjang. Tentunya, semua anak sekolah akan upacara bendera pada hari ini.
Allya mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Ia merasa seperti berjualan minyak di rambutnya, rasanya sangat lengket dan susah di atur, walaupun sudah hampir memasuki musim hujan, untungnya air di kota ini tidak pernah dingin sekali, jadi Allya bisa membiasakan diri untuk mencuci rambutnya pagi pagi buta.
Gadis itu melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Masih mengenakan piyama tidurnya, gadis itu terlihat sangat segar, tentunya karena malam harinya tidur sangat cukup.
Ia mulai menyemprotkan parfum di beberapa titik tubuhnya dan juga menyemprotkan pada seragamnya.
Wangi vanilla yang terlihat bertolak belakang dengan tingkah wanita ini.
Allya mulai memakai beberapa skincare, dan memakai bedak lalu sedikit liptint pada bibir tipisnya itu.
Jam di kamar Allya sudah menunjukan pukul setengah 6 pagi, setelah ia siap dengan setelan seragamnya, Allya bergegas meninggalkan kamarnya dan langsung mencari keberadaan Simba. Ia memberi makanan dan membersihkan litter box majikannya itu.
Saat sibuk berkutat dengan kucing kucingnya, suara deru motor yang sangat tidak asing berhenti di depan gerbang rumahnya. Allya mengintip sedikit dar celah celah pagarnya, dan terlihat seorang Septian Candra Abhimanyu sudah bertamu di rumahnya pagi pagi.
"Ngapain?"
"Jemput lo!"
Allya tampak akan protes, saat ini dia tengah menggendong Simba.
"Okedeh, mayan bebas ongkos," ujar Allya.
"Eh tapi gue belum sarapan!" Allya ingat ingat lagi, lali ia menggeret Septian agar turun dari motornya dan membawanya masuk kedalam rumah.
"Lo udah sarapan Kak?"
"Belum,"
"Yaudah ikut sarapan disini aja,"
Akhirnya Septian dan Allya masuk kedalam rumah ini. Suasana pagi ini sangatlah sejuk, sesejuk pemandangan di depan mata Septian, sebuah keluarga harmonis.
Septian memberi salam kepada kedua orang tua Allya, sambil menunggu Allya sekalian mengambil tas sekolah di kamarnya mereka berbincang sedikit tentang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk On Major
Teen FictionIni tentang Allya, si gadis aneh bertubuh mungil dengan tatapan matanya yang tajam dan dalam. Bertemu dengan teman teman baru di SMA, membuatnya semakin berdeda dan tampak aneh. Pesonanyanya memang tak bisa dipungkiri lagi, dia manis dengan memilik...