Bab 21 :
HARI TERAKHIR di minggu ini untuk sekolah adalah hari Jumat. Walaupun nanti malam adalah pesta ulang tahunnya, Allya tetap masuk sekolah karena hari ini ada ulangan harian yang tidak bisa ia hindari daripada ia ulangan sendiri.
Allya duduk di bangkunya sendiri tentu saja, ulangan ini diberikan sistem ganjil genap, jadi yang di dalam ruangan bergantian, dari yang absen ganjil dulu baru genap.
Bertepatan nomor absen Allya adalah 3, ia masuk di golongan ganjil. Dan teman temannya se golongannya yang ada kala itu tinggal Olla, Ari, dan Cendo.
Allya memiring miringkan kepalanya siapa tau otaknya akan menjadi cair kala itu juga. Tepat sekali mereka semua duduk sengaja sederet, sehingga memungkinkan untuk berbagi jawaban, namun naas, tidak ada satu pun diantara mereka yang jago matematika.
"Psstt... psstt... Allya...," panggil Cendo sambil berbisik sepelan mungkin.
"Ya?" Allya menoleh ke kanannya. Cendo menunjukan sebuah soal dengan jari telunjuknya, lalu Allya melihat ke lembar jawabannya dan menggelengkan kepalanya, karena ternyata dari tadi dari 25 soal Allya hanya menjawab 5 soal.
Olla menoleh ke arah Allya sambil menampakan wajah pasrah nya, dan Ari malah sedari tadi sibuk menghitung dengan cara cara ngawur yang tiba tiba saja keluar dari otaknya yang sedikit absurd itu.
Allya memejamkan matanya dan berdoa, semoga saja intuisinya berhasil kali ini.
"Ayo segera anak anak, waktunya kurang 15 menit,"
Tiba tiba saja Cendo berdiri sambil mengumpulkan kertasnya, Ari, Olla dan Allya menoleh ke arah Cendo bersamaan, benar benar sangat tidak setia kawan.
Saat akan sampai di pintu, Cendo mengisyaratkan bahwa dirinya sedang sakit perut dan harus segera ke kamar mandi makanya jawabannya cap cip cup saja.
"Gue awur aja dah udah," ujar Ari.
"Gila lo pada," ujar Olla.
"Tapi ini efektif, yaudah lah gue juga aja," lanjut Olla.
Allya yang kelabakan dan panik melihat teman temannya sudah selesai, ia juga ikut ikutan menjawabnya sesuai intuisi, sedikit ngasal tapi gapapa, daripada waktu habis dan jawabannya masih terisi 5 soal.
Allya menghela nafasnya, lalu ia beranjak dari kursinya.
Roy melihat Allya yang sudah selesai mengerjakan ikut ikutan berdiri dan mengumpulkan soalnya, lalu mengikuti kemana perginya gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk On Major
Teen FictionIni tentang Allya, si gadis aneh bertubuh mungil dengan tatapan matanya yang tajam dan dalam. Bertemu dengan teman teman baru di SMA, membuatnya semakin berdeda dan tampak aneh. Pesonanyanya memang tak bisa dipungkiri lagi, dia manis dengan memilik...