Bab 28: Runtuh
HARI ITU SEPTIAN dan Allya benar benar pergi seharian. Mereka saling menumpahkan rasa kesalnya masing masing, kini mereka berdua sama sama tak memiliki rahasia lagi.
Sore itu langit berwarna jingga kemerahan, keduanya baru saja pulang dari pantai. Hari yang sungguh menyenangkan sekaligus melelahkan.
Seharian ini keduanya bahkan sama sama tak membuka ponsel masing masing, entah sudah berapa bunyi notifikasi yang sedari tadi terdengar di kuping mereka berdua.
"I'm happier than ever, really!"
"Aku gak bakal bisa bayangin, besok bakal gimana di sekolah," ujar Allya lagi.
"Ngga usah dipikirin, I'll always be there for you Al!"
"Sekarang udah sore banget nih, nggak mau pulang aja?" tanya Septian.
"Oh iya, tas ku di sekolah, bentar aku tanya anak anak dulu!"
Allya mengeluarkan ponselnya dan melihat begitu banyak notifikasi orang orang memspam dirinya dan mencari keberadaan dan kabarnya, bahkan ia lupa tak mengabari orang tuanya, mengetahui hal itu Septian ber inisiatif untuk mengabarkan kepada orang tua Allya.
Geng Kapak
guys, kalian ada bawa tas gue ga?
17.50Cindy
kemana aja lo? is it everything ok?
17.50Olla
tas lo ada sama gue
17.50okede, bentar lg gue otw rumah lo ambil tas
17.51Olla
gue lagi di cafenya kak Sep sama Gio, lo samper sini aja gimana?👌👌👌👌
17.52Allya mendongak dan melihat Septian sudah mengulurkan tangannya, ia menerima uluran tangan itu dan mereka berdua berjalan menuju motor.
"Nih pake, udah mulai dingin!" ujar Septian sambil memberikan jaketnya.
"Makasih!" ujar Allya.
Gadis itu langsung memakai jaket Septian dan naik ke boncengan Septian, dan akhirnya mereka berdua pergi menuju cafe punya Kak Rona untuk mengambil barang barang yang ditinggalkan oleh Allya di sekolah tadi.
Sepanjang perjalanan Allya sudah mulai tak sungkan untuk memeluk Septian, ia bahkan menyandarkan kepalanya di bahu kokoh milik Septian. Gadis itu tersenyum lebar, ia telat menyadari ketika Septian itu sangat baik kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk On Major
Ficțiune adolescențiIni tentang Allya, si gadis aneh bertubuh mungil dengan tatapan matanya yang tajam dan dalam. Bertemu dengan teman teman baru di SMA, membuatnya semakin berdeda dan tampak aneh. Pesonanyanya memang tak bisa dipungkiri lagi, dia manis dengan memilik...