29

4 0 0
                                    

Bab 29 : Is It Start or Ending?

ALLYA MEMELUK PERUT SEPTIAN ERAT, memang jalanan sama sekali tidak dapat di prediksi, akhirnya mereka berdua berlarian ketika sampai di parkiran untuk segera masuk ke kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALLYA MEMELUK PERUT SEPTIAN ERAT, memang jalanan sama sekali tidak dapat di prediksi, akhirnya mereka berdua berlarian ketika sampai di parkiran untuk segera masuk ke kelas. Untungnya di gerbang tadi mereka masih sempat masuk, jika tidak pasti ia tidak diperbolehkan masuk apabila telat semenit saja.

Lagu Indonesia Raya berbunyi membuat mereka mau tak mau berhenti berlari dan ikut menyamyikan lagu kebangsaan itu, Allya dan Septian berhadap hadapan kala itu, keduanya saling tersenyum sambil bernyanyi.

Setelah lagu Indonesia Raya itu berhenti berkumandang di seantero sekolah keduanya lanjut berlari menuju ke depan gedung ruang musik yang terlihat berwarna putih seperti biasanya, terlihat semua orang sudah berlalu lalang mempersiapkan segala hal untuk gladhi hari ini untuk acara besok malam.

"Duh, bentar deh, aku ke kelas dulu, ini ditungguin anak anak, kamu duluan aja deh ya!" ujar Allya.

"Yaudah, nanti kalau udah selesai, langsung kesini ya!" ujar Septian.

Allya mengangguk setuju, lalu gadis itu menyerong dan menuju kelasnya.

Kala ia memasuki kelas itu, terlihat semua teman temannya sedang berkerumun seperti menunggunya di satu meja.

"Al...," panggil Cindy.

"Hai guys!" sapa Allya ceria seperti biasanya.

"Al lo engga apa apa?" tanya Ari khawatir.

"As you can see dude, I am ok!" ujar Allya santai sambil meyakinkan teman temannya.

"Coba sini duduk Al!" ujar Cendo sambil menepuk bepuk kursi disebelahnya, Allya tak menolak lalu ia duduk disitu.

Teman temannya mulai membicarakan sesuatu yang Allya tau arahnya kemana, hari itu juga Allya mulai menjelaskan bagaimana motif yang sama terjadi pada Agis. Semua teman temannya manggut manggut.

"Gue jadi ikut ngerasa bersalah tau gak," ujar Allya sedih.

"Hah?!, ngapain lo gitu, jelas jelas lo juga korban Al!" ujar Binta.

"I know, but everybody doesn't cares about the story behind that, and I couldn't said anything," ujar Allya.

"Sebenarnya gue gak apa apa, gue juga gak kenapa kenapa, cuman gue menyayangkan ternyata sanksi dari kasus gue dulu engga pernah ngebuat Jef menyesal dan mendapat hukuman yang pantas," ujar Allya lagi.

Semua teman temannya manggut manggut.

Lalu seseorang datang dan menarik tangan Allya yang mau tak mau membuatnya berdiri.

Walk On MajorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang