35

9 0 0
                                    

Bab 35 : Losing Us.

ALLYA TERPAKU MELIHAT kenyataan yang masih abu abu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALLYA TERPAKU MELIHAT kenyataan yang masih abu abu itu. Ia menutup mulutnya rapat rapat sambil mencerna apa yang terjadi pelan pelan.

Roy memeluk Allya yang mulai berkaca kaca disana, lagi lagi Septian memandang kejadian yang membuatnya pedih itu. Ini memang sudah kesalahannya, ia tak bisa mengimbangi maksud dan keinginan Allya, gadis itu hanya ingin bebas, mencintai siapapun yang ia mau.

"Gapapa bro?" tanya Gio.

"Its okey," jawab Septian.

"Padahal its ok not be okay Sep," ujar Arief, Septian hanya tersenyum kecil dan terkekeh. Lalu seanjutnya ia mendengar pengumuman nyemebutkan agar Ari segera datang ke ruang BK.

Semakin penasaran, Septian mengajak teman temannya untuk berhenti sejenak dan menyaksikan apa yang akan terjadi setelah ini.

Ari tergupuh gupuh berlari menuju ke ruang BK, ia membuka pintu kaca itu dengan tak sabaran, ia melihat wajah Allya yang seperti bersiap siap memukulinya hingga membabi buta.

"Gimana Al? pelakunya-" ucapan Ari berhenti ketika Allya menamparnya dengan sangat keras.

"Ow, shit men!" ujar Arief.

"Berisik diem dulu anjing!" ujar Gio sebal.

Tanpa aba aba, Septian berlari mendekat menuju ruang BK dikala Allya sudah terlihat sangat tantrum kala itu.

"Gue gak nyangka lo setega ini sama gue Ri! gue nganggep lo sahabat gue, tapi gini balesan lo?!" ujar Allya tak sanggup lagi membendung air matanya.

"Lo bilang ini balesan gue?! Al, gue kan udah minta ke elo buat buka hati ke gue," ujar Ari sambil smirk.

Septian mendekat dan kala itu juga ia meninju hidung Ari dengan keras "Nggak gitu caranya bego!", sekeras kerasnya, hingga hidung Ari mengeluarkan darah.

Ari mengusap wajahnya kasar. Ia tak melawan pukulan itu sama sekali, ia hanya mengangkat tangan.

"Gue begini karena gue suka sama lo Al, gue mau jadi pahlawan buat lo, gue mau jadi orang pertama yang selalu lo kabari, lo curhatin, gue melakukan ini supaya lo merasa bahwa gue yang bakalan selalu ada buat lo dikala lo terpuruk!" ujar Ari tanpa beban.

"Siap bang pahlawan!" ujar Roy menanggapi, ia menyimpan tenaga ahli tawuran itu kedalam kantung celananya.

"Gue kecewa sama lo Ri, makasih ya! rencana lo buat jadi pahlawan pada akhirnya bakalan tetep jadi penjahat disini, gue salah mengartikan seberapa berartinyaa hubungan kita berdua, lo tau konsekuensinya Ri, jangan harap gue bakalan akrab lagi sama lo, lebih baik kita asing kembali mulai dari sekarang!"

"Al gue minta maaf!" ujar Ari dengan cepat.

"Walaupun gue maafin gaakan ngerubah kita jadi apa apa lagi Ri," ujar Allya lalu ia pergi meninggalkan Ari di ruangan BK, diikuti oleh Septian di belakangnya.

Walk On MajorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang