2

262 17 3
                                    

Bab 2: Hari yang Terasa Membosankan

SETELAH menjalani masa masa mpls yang berat, dan masa masa adaptasi, kini hari hari disekolah terasa sudah seperti biasa dan agak membosankan menurut Allya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETELAH menjalani masa masa mpls yang berat, dan masa masa adaptasi, kini hari hari disekolah terasa sudah seperti biasa dan agak membosankan menurut Allya. Allya juga mulai molor datang kesekolah apalagi jarak rumah dan sekolahnya yang memang jauh.

Pukul 6.15, kurang 10 menit lagi Allya telat. Sesampainya didepan gerbang, Allya mencium tangan ayahnya dan memasuki gerbang, tidak lupa ia melepaskan jaketnya.

Sambil berjalan Allya menyalakan lagu dan memasang hetset yang ia gantungkan di lehernya.

Karena kebetulan kelasnya hari ini ada di depan, Allya berjalan lewat jalan samping yang kebetulan dekat dengan tempat parkir dalam untuk siswa yang sudah memiliki sim.

Saat akan melewati lorong, Allya membuka hp nya karena ada notifikasi masuk, ia pun berjalan sambil membuka notifnya.

Belum sempat terbuka ia menurbuk tas seseorang di depannya.

Bugh

Seketika muka Allya dan orang di depannya berubah masam.

"Maaf kak" ucap Allya cepat ketika melihat bedge kelas orang itu.

XII MUSIK

Itu yang langsung di tangkap oleh Allya.

Allya pun menunduk, karena takut.

"Gak apa apa, emang gue aja yang berhenti tiba tiba"

Allya pun hanya tersenyum kecil sambil mengangguk anggukan kepalanya, lalu ia pergi mendahului kakak kelas tersebut.

Jika orang lain mungkin akan mati matian menahan malu, Allya pergi begitu saja, tanpa basa basi tadi. Dikamus Allya, tidak ada namanya ia bakalan takut dengan kakak kelas, maupun kalah, ya walaupun tadi dia sedikit ciut, karena aura orang tadi berbeda dari orang orang kebanyakan.

Sesampainya di kelas, Allya langsung memilih tempat duduknya, tentunya dengan teman sebangkunya yang baru. Disaat yang lain sudah saling menyapa, Allya bahkan tidak hapal dan tidak kenal dengan teman teman sekelasnya sendiri, ia hanya tau beberapa.

"english class right?" tanya seseorang dibalik pintu.

Allya tersenyum lalu melambaikan tangan.

Yesa, teman cowok pertama Allya yang sangat pintar pelajaran non produktif.

"lo harus duduk di belakang gue oke". Ucap Allya meyakinkan.

Walk On MajorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang