Bab 24 : Please Look at Me!
"KANTIN KANTIN KANTIN!"
Suara Binta berteriak terdengar di seluruh antero studio yang berisikan Allya bersama 3 temannya yang lain dan juga beberapa Septian dan teman temannya.
Ni anak kumat, batin Olla.
Olla mengajak Allya, Cindy dan Didi untuk cabut menuju kantin, Allya dengan senang hati langsung berdiri kala itu, karena gadis itu sudah sangat sangat lapar, pasalnya ia hanya sarapan dengan sereal.
"Gue kantin dulu yak!" ujar Allya kepada Septian.
Septian hanya mengangguk sambil tersenyum lalu melanjutkan permainan werewolf nya bersama teman temannya.
Allya menguncir rambutnya terlebih dahulu, lalu memakai sepatunya. Di pintu keluar ia bertemu dengan Ari, sohibnya.
"ARIIIIIIIII!" Allya berlari dan menghampiri Ari hingga Ari menoleh dan menyadari keberadaan wanita itu.
"Sinting ya lo?" ujar Ari.
"Kantin yok!" ujar Allya.
"Ini nih, yang kek gini biasanya ada maunya," ujar Ari sambil menunjuk nunjuk Allya kepada Matthew.
"Hehehehehehehehe, tau aja lo kadal!" ujar Allya.
"Katanya lo ekstrovert, boong ya lo, bisa kurang ajar gini ama gue?!"
"Nggak si, itu karena kita udah kenal aja, dan lagian gaada ruginya mencoba melampaui batas diri sendiri,"
"Sok bijak ceunah," ujar Matthew.
Allya memutar matanya, dan menggeret Ari ke depan kedai es poci, dan dengan terang terangan minta di traktir.
Semua orang heran kenapa Allya suka sekali membeli milk tea dan juga lemon tea sekaligus langsung 2 gelas saat itu juga.
Lagi lagi mata Allya menerawang ke seluruh kantin mencari keberadaan seseorang yang membuatnya penasaran tujuh hari tujuh malam. Roy sudah menghilang sejak ulang tahunnya hari itu. Dan bertepatan Agis tidak pernah muncul juga belakangan ini.
"Kalian sadar gak sih?"
"Sadar gue ganteng?" ujar Ari.
"Dih anjing!" ujar Cindy.
Allya menggeleng gelengkan kepalanya karena susah biasa melihat kejadian over pede nya Ari.
"Roy sama Agis sama sama gak masuk sekolah sejak hari yang sama waktu itu,"
"Bener, gue juga sadar apalagi gue yang ngisi buku absen tiap hari ketemu sekertaris kelas sebelah di BK pasti mikir lah," ujar Olla.
Allya tenggelam dalam pikirannya, sungguh ia merindukan pria itu. Maaf ya kak Septian.
Allya pun tak sadar 2 gelas es nya habis tanpa ia sempa menyentuh makanannya, lalu ia menghampiri Septian yang terlihat sedikit diujung. Sesampainya disana Allya memberikan piring makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk On Major
Teen FictionIni tentang Allya, si gadis aneh bertubuh mungil dengan tatapan matanya yang tajam dan dalam. Bertemu dengan teman teman baru di SMA, membuatnya semakin berdeda dan tampak aneh. Pesonanyanya memang tak bisa dipungkiri lagi, dia manis dengan memilik...