BAB 34: Masih hidup atau tidak?

6 2 0
                                    

Haii gimana nunggu part ini gak? Kira-kira Nawaf bakalan dansa sana Elvina gak ya? Terus Syadid kelihatan gugup nih di depan Elvina. Oke Markulai...

HappyReading...

"Tidak..." Kata El mengacak-acak rambutnya lalu memasang wajah sok dinginnya lagi sambil melihat kaca.

"Aku bahkan tidak peduli tindakan kekanakanmu. Jangan terlalu banyak berpikir. Ahh... Ini juga tidak benar!" Kata El lagi-lagi mengeluh kalau perkataannya tidak benar.

"Mari pura-pura ini tidak pernah terjadi. Ini juga tidak!" Kata El lagi-lagi mengeluh dengan adegannya sendiri.

"Aku bilang padamu, minta maaf padaku sekarang juga! Bukan ini juga... Tolong langit, jangan biarkan si wajah Es Balok Syadid datang hari ini. Aku mohon padamu, tolong jangan muncul."

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan aisten pribadi Elvina.

"Paman."

"Nona. Tuan Syadid jarang telat, apa dia tidak datang hari ini?"

"Bagaimana aku tahu jika dia datang? Aku tidak dekat dengannya."

"Laku bagaimana dengan barang-barang di dapur? Masihkah kami perlu menyiapkannya?"

"Tidak. Dia mungkin tidak datang hari ini."

"Baik." Kata Asistennya lalu pamit untuk pergi.

"Dia benar-benar tidak datang? Laki-laki sembunyi seperti kura-kura setelah mencium seseorang. Dia tidak punya tanggung jawab. Dia bahkan takut melihatku. Dasar penakut!" Kata El. Akhirnya El pun berjalan pergi dengan kepala tertunduk lesu. Tapi di depan pintu, dia malah bertubrukan dengan Syadid yang baru datang. Sontak mereka berdua terdiam canggung.

"Katanya kamu tidak akan datang" gumam El.

"Maaf, mobil saya mogok. Saya telat tiga menit."

"Oh."

"Ayo... kita mulai belajar."

"Hei, apa kita langsung belajar? Tidak ada yang ingin kamu katakan?" Kata Elvina langsung protes.

"Saya akan ganti keterlambatan 3 menitnya." Kata Syadid dengan tegas mengeluarkan bukunya.

"Bukan itu yang kubicarakan, aku bicara tentang apa yang kamu lakukan siang ini di kelas dansa."

"Buka halam 300." Kata Syadid menyuruh Elvina membuka bukunya.

"Sesuatu yang besar telah terjadi dan kamu pura-pura tidak ada apa-apa. Apa kamu memang tenang apa kamu robot? " Kata El tak peduli dan terus menggerutu panjang lebar.

"Gaya musik Amerika... Mewakili semacam..." Kata Syadid tetap sok cool dan mulai membuka bukunya sambil berceloteh tentang sejarah musik... sampai saat Elvina dengan tenangnya membalik bukunya yang ternyata kebalik.

"Hei, bukumu terbalik."

Elvina akhirnya bisa tersenyum, menyadari Syadid pura-pura sok cool tentang kejadian tadi.

***
"Lo benar-benar ingin berdansa dengan Elvina?" Tanya Agung.

"Gua hanya mau berdansa dengan seseorang. Siapa yang mendapat kehormatan itu, tergantung pada siapa yang cukup berusaha." kata Nawaf menjelaskan, tapi dia tidak bilang kalau dia akan berdansa dengan Elvina.

Agung membuka medsosnya.

"El tidak menulis apapun di IH seharian ini." Gumam Agung.

"Gua tidak peduli seberapa bagus dia. Tapi jika sesuatu terjadi padanya gua akan kesulitan mengganti pasangan dansa. Agung, telpon Elvina, lihat apakah dia masih hidup atau tidak."

Hug The Moon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang