"Musik bukan hanya sebuah dokumen. Ini seperti tidak apa-apa jika semua orang mengenal nada yang benar. Masalahnya kalian adalah orkestra. Selain dari mempedulikan bagian kalian, semua orang harus berbaur. Kalian harus merasakan apa yang orang lain mainkan, bukan hanya diri kalian sendiri. Tadi gua rasa penampilan kalian bergerumuh. Itu mengecewakan. Tidak memuaskan. Apa menurut kalian pendengaran tidak mengetahuinya? Pendengar bisa merasakan kedangkalan kalian. Saat kalian tampil nanti, selain bermain instrumen kalian, latihlah telinga kalian dan bukalah hati kalian agar kalian bisa merasakan instrumen yang lain. Mengerti?" kata Bara memberi mereka nasehat.
"Mengerti." jawab mereka secara bersamaan.
"Lu, kenapa lu begitu sering marah-marah? Apa lu benar-benar membenci teman Elvina itu? Dan lu. Tidakkah lu memperdulikan perasaan orang lain? Tapi lu meninggalkan gadis yang suka marah-marah ini." Komentar Bara pada Anka dan juga Agung.
"Dan lu!" kata Bara menunjuk Nawaf.
"Gua?"
"Lu terlalu emosional. Lu selalu terbawa oleh emosi lu. Kenapa lo melakukan ini? Dan setiap kali gua melihat cara lo menatap konduktornya, gua merasa seolah-olah ada banyak permusuhan. Dan di antara kalian berdua, ini bukanlah pertandingan yang jantan. Ini karena wanita!" Kritik Bara.
"Dan Lo! Kenapa lo tidak menatapnya? Apa lo khawatir lo akan terganggu jika menatapnya? Pemuda, gua membanggakan lo. Lo bisa melakukannya. Tapi gua harap lo dapat melakukan sesuatu... Memiliki romansa yang bagus." kata Bara untuk Syadid.
"Baiklah, gua sudah selesai bicara. Pekerjaan rumah yang akan gua berikan kepada kalian hari ini adalah agar kalian semua di orkestra ini menuliskan lima poin bagus mengenai semua orang di sini. Lima." kata Bara membantu mereka untuk saling memahami dan bekerja sama dengan baik.
"Hah?"
"Sifat baik? Bagaimana kami melakukan ini?"
"Sifat baik semua orang?"Awalnya semua orang keberatan. Tapi kemudian, mereka mulai mengerjakan tugas mereka. Dan siapa sangka, tugas dari Bara itu benar-benar sukses membuat emosi mereka mereda dan saling memahami.
🕵️🕵️🕵️🕵️🕵️
Akhirnya tibalah saatnya mereka perform.
[Ruang Tunggu].
"Kampus Xaverius Sawahlunto, kalian selanjutnya. Tolong bersiaplah." kata MC lalu keluar dari ruangan lagi.
"Apa semuanya siap?" tanya Azmi tersenyum kegirangan.
"Siap." jawab semuanya bersemangat.
Semua orang pergi duluan saat giliran mereka dipanggil, sementara Elvina sengaja belakangan untuk menenangkan dirinya.
"Elvina!" panggil Syadid.
Syadid juga sengaja menunggu untuk memberikan kotak hadiah yang ditunggu-tunggu Elvina, hadiah anting-anting itu.
"Semangat!"
"Aku tahu kamu akan memberikannya untukku" ujar Elvina yang saking senangnya, refleks memeluk Syadid, lupa kalau Syadid punya trauma dan baru ingat saat Syadid mulai sesak nafas.
"Hei, Apa kamu baik-baik saja?"
"Aku tidak apa-apa." jawab Syadid.
"Terima kasih!"
Mereka akhirnya naik ke atas panggung. Tapi di sana, Elvina malah kaget mendapati Bara di bangku juri.
"Bukankah itu Bara?" Batin El.
Acara pun dimulai.
Harmonisasi mereka kali ini memang lebih sempurna dari sebelumnya, bahkan Bara pun sangat terkagum-kagum. Dia pula orang pertama yang memberi tepuk tangan untuk mereka dan para penonton memberi mereka standing ovation.
👱👱👱👱👱
Setelah acara selesai, Elvina dan Syadid langsung mencari Bara. Tapi dia sudah pergi.
"Aku tidak salah, itu benar-benar si pengembara Bara! Dia pasti datang menyamar untuk berkunjung! Benar-benar bodoh, dia bahkan tidak menyapa dan pergi begitu saja. Aku ingin berterima kasih padanya." kata El kecewa.
"Kurasa kita pasti akan bertemu dia lagi nanti" ujar Syadid menyemangati Elvina.
👩❤️💋👩👩❤️💋👩👩❤️💋👩👩❤️💋👩👩❤️💋👩
Keesokan harinya, Azmi dengan antusias memperlihatkan koran.
"Cepat, lihat! Cepat!”
"Apa itu?" tanya Agung.
"Apa kalian tahu? Si pengembara yang dibelikan rumah oleh Elvina adalah pengkritik musik terkenal di dunia, Fasa Bara Rindianto! Benar-benar dia! Dan dia menuliskan artikel besar memuji penampilan kita, menerbitkannya di halaman depan!" kata Azmi senang.
"Sungguh? Biar kulihat!"
Semua orang heboh membaca berita koran itu, Elvina dan Syadid saling memandang dan tersenyum penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug The Moon ✔️
RomanceDavinia Elvina adalah seorang wanita yang memiliki segalanya dalam hidup. Ia kaya, cantik, dan disukai oleh semua orang. Namun ia juga memiliki nasib setiap pria yang suka tidak akan menyukainya kembali. Elvina seorang ahli waris dari keluarga kaya...