BAB 59: Anak tidak berguna?

4 2 0
                                    

Happy Reading

Parahnya lagi, Nawaf malah sengaja mengecp bibir Azmi tepat di hadapan Elviva. Semua orang langsung heboh menggosipkan Elvina yang dicampakkan Nawaf.

"Kasihan banget ya, haha."
"Emang enak lo di campakkan."
"Seorang putri tersakiti, hahaha."

Azmi juga kaget dengan ciuman tiba-tiba itu dan langsung pergi dari sana. Elvina berjalan mendekati Nawaf ingin mengayunkan tangan untuk menampar Nawaf tapi Syadid menghentikan tangan Elvina dan menyelamatkan Elvina dari situasi ini dengan mengecup tangan Elvina, memperlakukannya bak tuan putri.

"Davinia Elvina, maukah kamu berdansa denganku?" Kata Syadid meminta El menjadi pasangan dansanya.

Chu Yao yang melihat itu langsung mundur dengan kesal.

Elvina hanya diam saja tidak menjawab perkataan Syadid.

"Jangan menangis" Bisik Syadid lalu menuntun Elvina berdansa bersamanya.

Selama mereka berdansa, Syadid diam-diam membisikinya.

"Pertahankan aura kecantikan dan aroganismu. Kamu adalah putri, seorang putri tidak akan pernah terkalahkan"

"Terima kasih." kata El tersenyum singkat.

°°°°°

Setelah selesai, Elvina langsung menghampiri Nawaf.

"Apa maksudmu mencium Azmi? Kamu mau mempermalukanku?" tanya El meminta penjelasan.

Tapi Nawaf dengan dinginnya membanting foto-foto ciuman Elvina dan Syadid.

"Ini... Foto ini... Darimana kamu dapat?" tanya El langsung panik.

"Dari mana itu bukan urusan lo!"

"Foto ini tidak seperti yang kamu pikirkan." kata El mencoba menjelaskan.

"Lo pikir gua akan percaya sama tukang bohong?"

Tiba-tiba Priyanka datang, dan malah sengaja menumpahkan wine ke dress putihnya Elvina.

"UPS! Soory gue gak sengaja!" kata Anka dengan wajah bersalah tapi kemudian dia tertawa sinis.

Jelas saja Elvina langsung diketawai semua orang di pesta.

"Kalian...." El pun akhirnya pergi dari perkumpulan orang-orang tersebut.

°°°°°

Elvina benar-benar malu dan sedih walaupun dia tetap berusaha menegakkan kepalanya saat dia berjalan keluar dari sana.

Syadid cemas dan langsung mengikutinya keluar. Elvina tiba-tiba tersandung hingga membuat mahkota kecilnya terjatuh.

Syadid memungutnya dan mencemaskan keadaannya.

"It's oke, semua akan baik-baik saja."

Tapi gara-gara foto-foto tadi, Elvina jadi kesal pada Syadid.

"Ini semua gara-gara lo! Lo.. Lo orang pertama yang telah menghancurkan segalanya milik gue!! Sejak pertama kali kita bertemu. Dan.. dan gara-gara lo Nawaf jadi salah paham! Puas Lo? Puas?!" kata El menyalahkan Syadid.

"Kamulah yang salah paham padaku" Syadid mengingatkannya.

"Salah paham? Lalu apa hal yang lo lakukan padaku di ruang dansa waktu itu juga kesalahpahaman?"

Elvina lalu memperlihatkan foto-foto itu pada Syadid. Sekarang Syadid mengerti kenapa Pahlawan Beruangnya memperlakukannya seperti itu. Dia tidak mengerti kenapa dirinya mencium sembarang wanita.

"Kamu bukan saja merampas ciuman pertamaku, tapi juga cinta pertamaku. Zharif Nawaf Mushab tidak akan pernah memaafkanku"

Semua orang menilai Elvina menderita penyakit putri, padahal dia juga bisa merasa terluka, dia juga takut pada kegelapan. Dia mengira Nawaf Pahlawan beruangnya akan menjadi cahaya baginya, tapi ternyata dia salah.

"Kenapa juga aku memberitahu semua ini padamu? Semester sebentar lagi berakhir, kamu bisa berhenti jadi guru lesku, aku tidak mau melihatmu lagi" Elvina lalu mengambil mahkotanya memakaikannya kembali di kepalanya dan pergi.

°°°°°

Elvina menangis dan tertawa miris sepanjang perjalanan pulang. Sesampainya di rumah, asistennya langsung mencemaskannya.

"Nona, kamu kemana saja? Saya menelpon tidak diangkat, apa Kamu baik-baik saja?"

Elvina hampir saja menangis.

Tapi tepat saat itu juga Nyonya Carol datang dan langsung mengkritiknya.

"Dasar anak tidak berguna! Kamu harus tau... Kamu dan ibumu bisa hidup enak ini juga berkat jasaku jadi sebaiknya kamu lakukan perintahku dengan cepat!"

Hug The Moon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang