BAB 67: Obat Herbal

6 3 0
                                    

Keesokan harinya adalah hari ujian, Elvina belum datang juga tapi Nawaf tak peduli sedikitpun. Begitu datang, Syadid langsung celingukan mencari Elvina. Tepat saat ujian baru dimulai, Elvina akhirnya datang. 

Elvina sama sekali tidak mood mengerjakan ujiannya. Tapi kemudian dia melihat Syadid batuk-batuk. Melihat itu, dia mulai teringat konfrontasi Syadid tentang bagaimana mereka belajar bersama selama ini. Ingatan itulah yang pada akhirnya membuat Elvina mulai semangat mengerjakan ujiannya.

"Dia terlihat tidak sehat. Apa dia sakit?" batin El khawatir.

Mereka selesai dan mengumpulkan lembar ujian mereka secara bersamaan.

"Dia tidak tepat waktu mengumpulkan tugasnya. Apa dia menungguku?" batin El

Tapi setelah itu, Syadid langsung pergi menghindarinya. Elvina hanya bisa menatap kepergiannya dengan berdiam diri di depan pintu dengan kecewa.

"Tuan putri, lo menghalangi jalan gue." kata Nawaf tiba-tiba muncul dan dengan pedenya mengira Elvina berdiri di depan pintu karena menunggunya.

"Apa lo berkeliaran di sini menunggu gue?" kata Nawaf dengan pedenya.

Elvina mendengus sinis mendengarnya.

"Jangan mencoba mencari perhatian gue. Gue belum memutuskan untuk memaafkan lo."

Elvina tidak peduli dan langsung pergi.

"Hei, lo.. Lo.. apa Lo lihat itu? Dia berani memutar matanya sama gue!" kata Nawaf kesal.

"Gua bisa memahami perasaan wanita yang sudah dicampakkan." kata Agung.

"Apa... Dia duluan yang...."

Agung hanya memberinya tepuk tangan lalu pergi, sedangkan Yandi langsung merangkul Nawaf dan mengajaknya pergi.

___

Cemas melihat Syadid sakit kemarin, hari ini Elvina mencoba membuat ramuan herbal yang resepnya dia cari di internet.

"Jahe merah? Ah, ini jahe merah." kata El memasukan jahe kedalam panci.

"Coba ini... Kenapa ada banyak sekali? Ini sangat merepotkan! Oh ya, lebih banyak lebih baik. Itu tidak akan buruk untukmu"

Awalnya Elvina mencoba mengikuti sesuai resep. Tapi melihat bahannya yang sangat banyak, lama-lama dia jadi tidak sabaran lagi dan memutuskan untuk mencampur semua bahan asal-asalan, dia pikir karena ini obat herbal jadi pasti tidak akan berpengaruh buruk ke kesehatan.

"Ayo kita tambahkan gulanya, ini akan lebih manis." kata El menuangkan banyak gula ke dalam pancinya.

Setelah jadi, dia langsung memasukkannya kedalam termos tanpa dia cicipi lebih dulu. Dan diatas termosnya, dia menggambar kepala beruang dan pesan cinta.

___

Syadid menemukan termos obat itu didalam lokernya. Teman-temannya lewat saat itu dan saat mereka melihat wajah ceria Syadid menatap termosnya, mereka langsung menggodainya.

"Hei, Syadid. Lo terlihat sangat senang."

"Gua tidak pernah melihat lo tersenyuk seperti itu sebelumnya."

"Apa kalian masih dalam suasana untuk mengobrol? Kalian berdua sedang ujian!" kata Syadid.

"Gua hanya akan menunggu sebentar lagi."

Mengacuhkan mereka, Syadid mencoba meminum obat herbalnya dan langsung mengernyit mau muntah.

"Rasanya aneh, yah?" tanya temannya

"Apa kalian tahu rasa membunuh?"

"Tapi lo tetap meminumnya, kan?" goda teman satunya

"Berhentilah mempedulikan kehidupan pribadi gue!" protes Syadid sambil menendangi mereka menjauh darinya.

Hug The Moon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang