🔮 BAB 11: Elvina Menang atau kalah? 🔮

27 9 3
                                    

"Kamu pergi kemana? Apa yang terjadi?" Tanya Agung.

"Tidak usah membicarakan hal itu. Mengapa mereka dihukum?" Tanya El yang bingung murid-murid di depan pada mengangkat kakinya.

"Kamu masih baru sehingga kamu tida tahu. Ini adalah peraturan yang dibuat oleh guru Chan. Jumlah nada yang salah dimainkan oleh kita adalah jumlah menit hukuman kita. Itu sangat kejam!" Bisik Agung memberitahunya.

"Apakah kamu sedang menggunakan tanganmu bermain piano saat ini? Bahkan anjing menggonggong akan terdengar lebih baik. Dua puluh menit. Berikutnya," ucap Guru Chan.

"Kapten Nawaf, bahkan permainan mereka berakhir seperti itu. Gua benar-benar tidak tahu bagaimana memainkannya. Kupikir lo berkata ada jalan keluarnya," bisik Agung lagi yang panik.

"Jangan takut. Paling buruk, itu hanya ..... Berdiri di sana sebagai hukuman," ucap Nawaf yang ikut gugup.

"Berikutnya." Kata Pak Chan.

Tak suka dengan cara mengajar guru, dan melihat para murid tidak berani maju El pun langsung terang-terangan mengajukan protes.

"Bapak!"

"Ada apa, murid pindahan?" Tanya guru Chan dingin.

"Dapatkan Anda menghentikan hukuman ini?" Tanya El dengan nada rendah.

"Jadi, murid pindahan ingin membela mereka, ya?"

"Tidak. Aku pikir Anda benar. Mereka tidak baik-baik berlatih. Tetapi jika Anda terus melakukan ini Anda akan membuang-buang waktu belajar mereka," ucap El mulai protes.

Agung yang mendengar ucapan El langsung batuk-batuk.

"Waktu belajar mereka atau kamu?" Tanya Pak Chan.

"Tentu mereka dan juga aku sebagai murid pengikut kelasmu," ucap El.

"Ini adalah kelas saya. Saya gurunya, saya tahu lebih baik dari kalian bagaimana meningkatkan keterampilan piano kalian. Kalian anak-anak orang kaya terlalu dimanjakan sejak kecil! Tidak tahu bagaimana mengamati aturan sekolah sama sekali!" Sindir Pak Chan.

"Karena seperti ini, mari bertaruh. Anda dapat memilih lagu apapun yang Anda suka, jika saya, Elvina, memainkan satu nada yang salah, maka aku akan berdiri di sana sebagai hukuman setiap kali saya datang ke sini. Tapi bila saya tidak melakukan kesalahan, mohon hentikan hukuman seperti ini. Bagaimana?" El pun langsung menantang Pak Chan untuk taruhan.

"Manarik. Kamu bilang saya dapat memainkan lagu apapun yang saya mau?" Tanya pak Chan lagi.

"Tentu saja," ucap El sambil tersenyum.

"Baiklah. Life on Mars lagu dari David Bowie." Kata Pak Chan yang langsung memberikan nada lagu yang sangat susah.

Murid yang lain pun langsung heboh.

"Lagu itu benar-benar sulit."
"Iya,benar."
"Tidak mungkin dia bisa melakukannya!"

Tapi El sendiri tampak santai dan percaya diri. Saat El berjalan ke depan piano, Azmi juga cemas dan ragu.

"Terima kasih, Elvina. Tapi aku pikir lebih baik jika kami melanjutkan hukuman saja," ucap Ajmi berusaha menghentikan El.

"Kapten Nawaf, bahkan guru tidak bisa memainkan lagu itu! Dia tidak akan bisa lepas tanpa cindera bila begini. Pikirkan sesuatu!" Kata Agung yang ikut cemas dan meminta Nawaf untuk memikirkan sesuatu. Tapi Nawaf cuma bisa diam.

"Nawaf! Bersiap-siaplah untuk tunduk di kakiku." Batin El sebelum akhirnya dia duduk di depan pianonya.

Setelah itu El pun langsung memainkan pianonya. Dan ya, saat memulai El pun langsung membuat semua orang termasuk tercengang bukan main melihat permainan pianonya.

Hug The Moon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang