BAB 73: Rahasia apa?

7 3 0
                                    

"Nawaf, Lo sungguh licik! Menghabiskan uang keluarga lo untuk menolong pacar kecil lo." sindir Anka.

"Diam lo." balas Nawaf dengan wajah sinis.

"Nawaf... itu tidak baik. Bagaimana bisa kamu yang membayar?" kata Azmi.

"Kalau aku mau sesuatu, aku harus melakukannya, seorang pria sejati tidak hanya mengatakan omong kosong."

"Uang belum tentu bisa menyelesaikan semua masalah." kata Syadid.

"Tapi kalau tidak ada uang, lo tidak bisa menyelesaikan masalah apapun. Azmi, kirimkan saja data semua orang. Semuanya bisa pergi ke Paris, tidak boleh kurang seorangpun." kata Nawaf dengan entengnya.

"Wah! Ganteng sekali! Biaya semua orang ditanggung."

^^^^

Tapi malam harinya saat dia memberitahukan niatnya ini pada ayahnya, Ayahnya langsung menolak.

"Tidak."

"Kenapa tidak? Kita selalu memberikan ratusan ribu ke sekolah! Apa kita kehabisan uang?"

"Apa di orkestramu ada Azmi?"

"Apa?! Tidak!" kata Nawaf berbohong.

"Apa kamu tahu kalau kamu tidak bisa berbohong? Uang bukanlah masalah tetapi Azmi tidak boleh pergi. Kamu harus mengambil kesempatan ini untuk menghabiskan waktu dengan tunanganmu."

"Tapi aku tidak suka Elvina."

"Kenapa kamu tidak suka dia? Apa yang salah dengannya? Lihat gadis itu. Dia cantik dan layak. Dia perhatian padaku juga. Dia tidak mengatakan satu hal pun tentang kamu dan Azmi. Kalau dia adalah gadis biasa, dia pasti sudah membuat masalah sejak lama!"

"Kalau begitu lebih baik dia membuat masalah." gumam Nawaf.

"Apa kamu bilang?" tanya Ayahnya marah.

"Pokoknya aku tidak suka padanya!"

"Azmi tidak boleh pergi! Kalau dia peka, dia harusnya mundur dari orkestra. Aku suda putuskan, tidak perlu bicara panjang lebar."

"Ayah!"

"Pergilah!" kata Ayahnya mengusir Nawaf.

....

Nyonya Carol mendatangi restoran orang tua Azmi untuk melabrak perbuatan putri mereka.

"Permisi, kamu mau apa?" tanya ibunya Azmi.

"Saya datang bukan untuk makan. Saya datang untuk bertemu seseorang. Apa kalian orang tua Azmi?"

"Ya. Silahkan duduk. Suamiku, tuangkan teh."

"Tidak perlu. Saya tidak akan duduk. Saya hanya perlu mengatakan sesuatu, lalu saya akan pergi."

"Apa itu? Tolong beritahu kami."

"Saya adalah Presdir perusahaan UKG. Putri saya Elvina sudah bertunangan dengan penerus Mushab, Zharif Nawaf Mushab. Tapi putrimu terus mengganggu tunangan putriku. Saya tahu ada banyak orang di dunia hanya ingin memanjat status sosial. Tapi orang-orang hanya melihat mereka yang berhasil. Mereka tidak tahu bagaimana orang-orang yang gagal menderita dari hari ke hari."

"Apakah ada kesalahpahaman? Azmi kami adalah anak yang baik. Dia tidak seperti yang kamu katakan." kata ibu Azmi berusaha membela anaknya.

"Saya tidak peduli putrimu orang seperti apa. Karena Azka yang membawa Azmi ke sekolah dan dia bahkan menanggung biaya sekolahnya, saya tidak bisa banyak bicara. Saya dengar Elvina, Nawaf dan putrimu berada di grup orkestra yang sama. Jadi saya harap....."

"Saya mengerti... Kalau dia sudah kembali, aku akan menyuruhnya keluar dari orkestra." kata ibu Azmi yang mengerti maksud Nyonya Carol.

"Kamu orang yang berterus-terang. Saya harap kamu bisa melakukan apa yang kamu katakan. Atau saya tidak akan sesopan ini lain kali."

Nyonya Carol hendak pergi, tapi Ibu Azmi mencegahnya entah untuk apa.

"Tunggu dulu."

Hug The Moon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang