BAB 15: SALAH PAHAM

18 8 8
                                    

"Palsu tetap saja palsu. Bahkan jika kekuatannya lebih baik, itu masih saja palsu," ucap Elvina dengan santainya.

"Lo punya hak apa berani mengatai barang gue palsu? Lo yang palsu! Hidung lo palsu, dada lo palsu. Lo palsu dimana-mana! Bahkan pernikahan lo palsu. Kapten Nawaf tidak akan menikahi lo, Davinia Elvina. Gue pasti akan membuat lo membayar semuanya!"

El hanya santai saja menghadapi ancamannya itu.

"Kamu? Orang yang bahkan tidak bisa membedakan barangnya asli atau palsu? Kamu bahkan tidak pantas mengancam gue!"

Karena kesal, gadis itu langsung melampiaskan kemarahannya dengan membanting piring sampai pecah di hadapan El.

"Oh, lupakan. Ayo!"

Karena malu, teman-temannya gadis itu akhirnya menyeret gadis itu pergi dari sana.

Azmi pun membersihkan pecahan piring tersebut.

"Azmi, kenapa lo begitu mudah ditindas?" Tanya El yang masih berdiri di depan Azmi.

"A-aku..."

"Tidak bisakah lo mengatakan hal lain?" Tanya El yang masih memarahi Azmi.

Azmi langsung menggenggam tangan Elvina.

"Terima kasih. Jika tidak, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan," ucap Azmi.

Tapi Elvina tidak nyaman dan langsung melepaskan genggaman tangan Azmi.

"Oh, kita tidak sedekat itu! Gue hanya tidak suka melihatnya membawa-bawa barang palsu."

"Maksudku bukan begitu. Elvina, gaunmu kotor. Biar Kubantu membersihkannya."

Azmi pun berusaha melapnya.

"Tidak perlu. Kubilang, tidak perlu!"

Tidak sengaja Elvina mendorong tubuh Azmi hingga Azmi terjatuh dan tangannya tergores. Tapi tepat saat itu juga, Nawaf datang dan jelas dia salah paham lagi, mengira El membully Azmi lagi.

"Elvina!" Panggil Nawaf dengan wajah dinginnya.

Sebelum Nawaf ingin memarahi El dia menolong Azmi untuk berdiri kembali.

"Kamu baik-baik saja?"

"Nawaf, kamu jangan salah paham. Bukan salah Elvina." Kata Azmi berusaha menjelaskan.

"Gue tanya satu hal pada lo. Apa lo yang mendorong Azmi?" Tanya Nawaf.

Nawaf tidak percaya dengan perkataan Azmi, dan langsung marah pada El. Nawaf mengira kalau dia salah paham pada Elvina tapi ternyata tidak, Elvina benar-benar menderita sindrom putri. Wanita yang agresif dan bossy. Dia sudah punya segalanya, tapi kenapa dia terus membully Azmi?

"Benar!"

Karena terlalu malas menjelaskan dan kesal juga dengan kesalahpahaman Nawaf padanya, Elvina mengakui kalah dia memang yang membully Azmi karena dia tidak tahan melihat kepengecutannya.

"Dalam perjalanan kemari, gue berpikir mungkin gue telah salah paham pada lo. Sepertinya gue berpikir berlebihan. Gue sama sekali salah paham sama Lo! Lo benar-benar terobsesi menjadi tuan putri. Seseorang wanita yang agresif dan suka memerintah!" Bentak Nawaf.

"Berpikirlah sesukamu!" Balas El dengan wajah kesalnya.

"Gua hanya tidak mengerti lo punya segalanya. Mengapa lo menindas Azmi?"

"Aku menindas Azmi?" Tanya El lalu ia pun tersenyum sinis.

"Benar. Aku menindas Azmi. Aku tidak tahan melihat kepengecutannya!" Ucap El sambil melihat ke arah Azmi.

Hug The Moon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang