BAB 71: Lebih Fokus

6 3 0
                                    

"Sebenarnya aku mencari mu untuk menjelaskan sesuatu. Tapi kemudian kupikir karena sudah lama, mungkin tidak akan ada gunanya. Karena itulah aku hanya ingin meminta maaf padamu"

"Untuk apa kau minta maaf sekarang?! Apa ada gunanya untukku? Kau berharap kalau kamu minta maaf padaku, aku akan memaafkanmu, begitu? Sangat sulit bagiku untuk melupakanmu, kenapa kamu muncul lagi sekarang? Sekarang aku hidup sendirian dengan baik. Kuharap kamu juga akan begitu" tangis Avel sebelum akhirnya dia beranjak pergi.

>>>>>

Elvina mendatangi toko buku tapi malah mendapati Syadid sedang merangkul Azmi.

"Ada apa denganku? Ini terasa buruk. Apa ini sakit hati?" Batin El sambil menahan air matanya lalu pergi begitu saja.

>>>>>

Di kampus, Elvina ikut kerumunan mahasiswa melihat pengumuman hasil ujian.

"Lihat!"

Bukannya mencari namanya sendiri, Elvina malah mencari nama Syadid dan senang saat melihat nama Syadid di ranking satu. Di ujung satunya, Syadid juga langsung mencari nama Xing Chen dan mendapatinya di urutan 341.

Secara bersamaan, mereka saling berjalan ke arah satu sama lain hingga akhirnya mereka tak sengaja saling bertubrukan.

"Maafkan aku." kata Syadid.

"Maafkan aku." kata El juga.

"Terkadang ketika kamu melihat mereka, kamu merasa jengkel. Tapi ketika kamu tidak melihat mereka, kamu merasa kesepian." Batin Syadid.

Flashback,

"Halo, Elvina."

"Apa menurt Anda hanya karena menutupinya, saya tidak akan bisa mengetahuinya?" kata Syadid langsung menarik paksa sampul buku itu.

"Apa kakimu terluka?" tanya Syadid lalu memijat kaki El.

"Aku tahu kamu sudah lama menyukaiku, tapi jangan mengacuhkannya! Aku akan berteriak! Bentak El lalu memonyongkan bibirnya.

Flashback End

Terlepas dari semua perdebatan dan pertengkaran mereka selama ini, mereka tetap saling tersenyum dengan penuh cinta. Persis seperti perkataan Azka tentang cinta, bahwa terkadang kita benci tapi terkadang merasa kesepian saat tak melihat orang yang kita cintai.

"Syadid, katakan sesuatu." Elvina berharap Syadid mengatakan sesuatu padanya. Tapi tiba-tiba saja Syadid sadar dan langsung berlalu pergi tanpa mengucap apapun. Elvina sedih melihatnya.

"Kak Syadid, ada hal penting yang ingin ku bicarakan denganmu. Ikut aku, Ayo!" kata Azmi yang tiba-tiba muncul dan menyeret Syadid ke suatu tempat bersamanya.

"Jika kamu merasakan kehangatan dan kebahagiaan, kamu mungkin juga merasakan kesedihan. Jika itu membuatmu merasa buruk, itu karena kamu mencintainya." El lagi-lagi mengingat kata-kata Paman Azka tersebut.

>>>>>

Azmi membawa Syadid keluar untuk menunjukkan undangan untuk tampil di festival musik di Paris.

"Kak Syadid, orkestra kita bisa tampil di Paris! Ini adalah konser Universitas sedunia, acara ini diadakan setiap tahun. Guru Chanan bilang mereka dulu mengundang orkestra dari sekolah- sekolah khusus musik. Ini adalah pertama kalinya sekolah kita diundang!" kata Azmi senang.

"Bagus! Pekerjaanmu sebagai manajer akan menjadi lebih penting kedepannya." kaya Syadid memujinya.

"Ini juga karena kita punya kaj Syadid sebagai pengarah. Jangan khawatir, Kak Syadid, aku akan melakukan pekerjaanku dengan baik! Aku harus bekerja keras untuk melihat seberapa kerennya kamu di panggung itu. Aku pergi dulu! Ada banyak hal yang harus kulakukan. Dah!" kata Azmi.

"Azmi lagi, kenapa kamu punya banyak hal yang harus dikatakan pada Azmi?" human El.

Mereka tak sadar kalau Elvina sedang melihat mereka dari atap dengan cemburu dan kesal karena Syadid banyak bicara pada Azmi tapi tidak mengatakan padanya.

Azka lewat saat itu dan Elvina bisa melihat ekspresinya yang lebih murung daripada biasanya.

"Paman Azka?" panggil El.

"Elvina? Apa yang kamu lakukan disini?"

"Mengapa kamu tidaj terlihat sebagaimana kamu terlihat biasanya? Apa ada yang sedang kamu pikirkan?" tanya El.

"Aku orang dewasa, wajar kalau aku mengalami banyak pikiran"

"Kurasa aku juga sudah dewasa sekarang. Karena setiap saat aku juga merasa banyak pikiran"

"Tergantung kenapa kamu banyak pikiran"

"Aku tidak tahu. Hanya saja aku tidak bisa merasa bahagia belakangan ini. Paman Azka,apa yang kamu katakan sebelumnya... Perasaan merindukan dia saat tidak melihatnya, tapi merasa sebal saat melihat dia... Kurasa aku mengerti sedikit sekarang."

"Apakah ada seseorang yang khusus? Ada beberapa pertanyaan yang tidak perlu buru-buru dijawab. Butuh waktu agak lama untuk menemukan jawabannya. Kau harus lebih fokus pada prosesnya" nasehat Azka.

Hug The Moon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang