Bahkan saat dia baru bangun keesokan harinya, dia masih galau tak bisa mempercayai semua ini.
"Tidak mungkin itu adalah Syadid, Tidak mungkin! Yang aku lihat semalam pasti hanyalah mimpi, pasti!"
Tapi kemudian dia melihat dress putihnya yang ternoda wine di kursi dan shock.
"Mimpi buru semalam ternyata nyata. Syadid, dia adalah pahlawa beruangku? Pahlawan beruang adalah Syadid? Oh, tidak!! Ya, Tuhan! Jadi selama ini aku banyak melakukan berbagai hal memalukan di depan Syadid? Aku tidak mau hidup lagi! Aku tidak mau hidup lagi! Aku harus bagaimana?!"
Tiba-tiba telepon kamarnya berbunyi, dia langsung mengangkatnya dengan takut-takut.
"Selamat pagi, Nona." kata Asistennya.
"Pagi, ada apa?" tanya El.
"Nona, bersiap-siaplah untuk berangkat ke kampus agar tidak terlambat."
"Kampus? Aku... Aku sedang sakit perut. Hari ini aku tidak berangkat ke kampus." kata El beralasan.
"Nona sakit? Kenapa tidak bilang? Mau saya antar ke rumah sakit?"
"Tidak perlu, aku hanya perlu istirahat saja. Aku... Aku kebelet, Sampai jumpa." kata El langsung mematikan sambungannya.
^^^^^
3 hari sudah Elvina tidak ke kampus, para mahasiswa di kampus heboh menggosipkannya.
"Palingan si tuan putri itu tidak masuk karena malu dengan kejadian memalukan di pesat itu."
"Benar-benar, Kasihan ya."
"Iya, benar."
"Benar!"Siapa sangka, Lei Priyanka yang selama ini benci Elvina, sekarang malah membela Elvina dan mengkonfrontasi orang-orang yang menggosipkannya.
"Gue juga tidak suka dengan Elvina, tapi gue rasa akar semua masalah ini adalah Nawaf. Apa kalian tidak bisa berpikir? Mana mungkin Calon suami bisa mempermalukan Calon Istri di depan umum...."
Tepat saat Anka bicara seperti itu, Azmi tiba-tiba menabraknya entah sengaja atau tidak.
"Lo, Lo gak punya mata?" kata Anka kesal dan langsung melabrak Azmi.
Sudah jelas bahwa Azmi memang sengaja menabraknya duluan tapi Azmi malah diam saja.
"Kamu jangan fitnah, bukankah kamu yang menabrakku duluan." balas Azmi bersikap sok polos seolah dia tidak bersalah.
"Eh, jelas-jelas lo yang nabrak gue pake pura-pura gak bersalah lagi!"
Nawaf tiba saat itu untuk menyelamatkan Azmi dan Anka.
"Eh, apa-apaan lo marah-marahin Azmi." bentak Nawaf.
"Eh, lo gak usah ikut campur ya. Ini masalah gue sama perempuan rendahan ini." kata Anka tak peduli dan terus melabrak kelicikan Azmi.
"Cukup ya, kalau lo masih kaya gini gue bisa laporin!" Ancam Nawaf.
"Gue gak peduli! Gue gak salah, dia yang salah! Heh.. cewek sok polos ngomong lo jangan pura-pura dasar licik!" kata Anka mendorong tubuh Azmi.
Agung cepat-cepat menghentikan pertengkaran ini dengan menjauhkan Anka dari sana.
"Lepasin gue! Masalah gue dengan wanita itu belum selesai, lepasin! Heh, masalah kita belum kelar ya.." teriak Anka.
Tepat saat itu, Azmi melihat Syadid lewat.
"Kamu gak papa?" tanya Nawaf.
Sontak Azmi langsung mengabaikan Nawaf untuk mengejar Syadid.
^^^^^
Di kelas anggar, Nawaf tanding melawan Syadid. Nawaf berusaha menyerang sekuat tenaga, tapi Syadid berhasil bertahan.
"Kemari lo, mari tanding sekali lagi." kata Nawaf menantang Syadid.
Awalnya Syadid tak mau meladeninya, tapi Nawaf malah menyindirnya.
"Takut lo? Apa lo hanya bisa menyerang orang dari belakang?"
"Anda sendiri orang yang tidak bisa memenuhi janji, apa hak Anda untuk mengkritik saya?"
"Gua bersumpah akan membuat lo menyesal karena telah berani menyentuh milik gua!" kata Nawaf kesal.
Dia langsung menyerang, tapi Syadid dengan mudahnya menyerang balik dan mengalahkan Nawaf.
"Lebih baik Anda lebih banyak latihan lagi, karena lawan bisa dengan mudah mengetahui kelemahan Anda jika Anda emosi." kata Syadid dengan santai menyindir Nawaf.
Tak lupa Syadid menambahkan "Anda tidak perlu berterima kasih. Lain kali kalau Anda punya masalah, Anda boleh meminta saran dari saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug The Moon ✔️
RomanceDavinia Elvina adalah seorang wanita yang memiliki segalanya dalam hidup. Ia kaya, cantik, dan disukai oleh semua orang. Namun ia juga memiliki nasib setiap pria yang suka tidak akan menyukainya kembali. Elvina seorang ahli waris dari keluarga kaya...