Hug The Moon ✔️

BAB 70: Bertemu Kembali

"Wanita benar-benar sulit untuk dimengerti!" Kata Agung.

<<<<

"Ini, jus jeruknya." kata Bos toko buku memberikan minuman kepada pelayan.

"Terima kasih."

Saat Avelia sedang bekerja dia mendapat telepon dari dari Azka.

"Halo, toko buku paling ceria."

"Avel, ini saya, Azka."

"K-kamu.... Lama tidak berjumpa.

<<<<

Syadid baru pulang dan mendapati Azmi sedang menangis di teras rumahnya.

"Azmi, ada apa?"

"Kak Syadid, aku baik-baik saja." Jawab Azmi dengan nada sesegukan.

"Apa kamu baru saja pulang?" Tanya Azmi.

"Apa kamu sungguh tidak apa-apa?" Tanya Syadid cemas.

"Sungguh, aku baik-baik saja. Terima kasih atas perhatianmu"

Tiba-tiba, Syadid ditelepon Avel.

"Halo?"

"Aku harus mengurusi beberapa hal, tapi ada pelanggan di toko. Bisakah kamu datang dan menjaga tokonya untukku?"

"Baiklah, aku akan segera ke sana sekarang."

"Baik, terima kasih."

"Ada sesuatu yang harus kuhadiri. Tidak aman bagi seorang gadis ada di luar. Segeralah pulang ke rumah. Kalau begitu... aku pergi."

"Kak Syadid! Bisakah aku... Bisakah aku ikut denganmu? Aku sungguh tidak mau sendirian. Bisakah?" Kata Azmi memohon agar Syadid membawanya.

<<<<

Elvina berjalan linglung sambil teringat ucapan Azka tentang cinta.

"Cinta... Cinta itu rumit. Terkadang itu adalah sebuah perasaan benar-benar ingin menemuinya."

<<<<

Azmi masih menangis setelah toko buku tutup. Syadid membawakan minuman untuknya.
Azka tiba-tiba datang tak lama kemudian.

"Kepala sekolah?" Kata Syadid.

"Apa pemiliknya ada di sini?"

"Dia terburu-buru pergi. Dia bilang bahwa malam ini, dia mungkin tidak akan pulang."

"Baiklah. Kalau begitu ... bisakah kamu mengatakan padanya aku ada di sini?"

"Baik."

Setelah Azka pergi, Azmi akhirnya curhat ke Syadid tentang apa yang terjadi padanya seharian ini.

"Kak Syadid... aku benar-benar tidak sehat."

"Apa yang terjadi?"

"Hari ini aku ditarik ke dunia yang bukan milikku. Ibunya Elvina memanggilku ke rumahnya Nawaf. Dan mengatakan bahwa mereka tidak menyambut seseorang sepertiku, yang ingin menikah dengan keluarga kaya. Tapi aku tidak punya uang. Apa itu salahku? Aku bahkan tidak menyukai Nawaf. Kenapa mereka salah paham? Mereka akan bertunangan bulan depan. Mereka pangeran dan putri yang nyata. Aku benar-benar merasa buruk." Kata Azmi dengan berlinang air mata dan menyandarkan kepalanya dibahu Syadid.

Syadid yang mendengar itu juga terkejut mendengarnya, tapi tidak melakukan apapun selain merangkul Azmi untuk menenangkannya.

<<<<

Azka hendak pulang saat dia melihat Avel duduk seorang diri di bangku taman. Azmi langsung menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Hai." Sapa Azka.

"Terkadang rasa penyesalan datang setelah kehilangan kesempatan. Terkadang ada perasaan hangat." Batin Azka.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Azka.

"Tidak pernah kusangka kita akan bertemu lagi dengan cara yang kuno. Tapi memikirkan soal itu, tampak seolah bagaimana kabarmu? Tidak ada lebih yang bisa dikatakan. Kan?" Kata Avel.

Azka hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya.

"Sembilan tahun ini... Aku sering berpikiran, bagaimana jika aku bertemu denganmu lagi? Aku juga sering melupakannya lagi dan lagi. Jika aku benar-benar bertemu denganmu lagi, aku harus memberitahukanmu pikiranku. Tapi setelah sembilan tahun meskipun aku memarahimu, apa yang akan terjadi? Jadi kurasa jika kit bertemu lagi, aku harus melewatimu saja. Itu satu-satunya cara untuk membuktikan kamu sudah tidak ada di hatiku lagi." Kata Avel.