(11) Almet Keberuntungan

413 93 73
                                    

Jangan lupa tekan bintang untuk Gummy🍭
------

"ya habisnya kak Raga worth it buat digas, sih."

------
Selamat membaca, semoga kamu terhibur :))
------

Hari ini Elang ada jadwal kuliah di jam ke enam sampai delapan. Itu artinya jam perkuliahan Elang baru akan dimulai pada pukul dua siang nanti. Sekarang masih sekitar jam sembilan pagi, masih ada banyak waktu sebelum jam kuliah dimulai. Maka dari itu sekarang Elang yang hobi rebahan itu jelas masih bermalas-malasan di dalam kamar kosnya.

"Lang shampo nya dimana?" dari dalam kamar mandi yang ada di kamar kos Elang, Dika berteriak.

"Habis belum beli."

"Lah anjir gue nggak shampoan dong."

Elang berdecak malas, dia memilih tidak menanggapi.

"Lang ambilin shampo di kamar gue dong. Gue mau ambil sendiri tapi udah terlanjur basah nih."

"Males. Lagian lo kenapa sih nggak mandi di kamar lo sendiri? nyusahin!" rutuk Elang.

Iya, Elang dan Dika satu kos tapi tidak satu kamar. Tempat kos mereka tergolong besar dan luas, tapi memang dari awal mereka tidak memilih untuk tinggal satu kamar.

Meskipun begitu mereka tetap sering berbagi kamar. Apalagi Dika, dia suka bolak-balik ke kamar Elang seenaknya. Membiarkan kamar kosnya, lalu memilih berlama-lama di kamar Elang.

"Nggak ada akhlak lo jadi temen!" keluar dari kamar mandi, Dika merutuk.

Tapi sayang, Elang, manusia titisan pohon pisang itu tetap terlihat bodoamat. Dika terus mengomel tapi Elang tidak bergeming di tempatnya. Dia tetap tiduran seraya memainkan ponsel, sibuk membalas pesan gebetan barunya. Maklum, sedang pendekatan.

"Anyeonghaseyo yeorobun, punten! Buka pintunya, aing bawain bubur ayam kang Dadang nih!" Di balik pintu suara keras Hugo menginterupsi.

"Nuguseyo?" sahut Dika dari dalam.

Di tempatnya Elang berdecak, akhir-akhir ini dua temannya memang sedang tergila-gila dengan drama Korea. Caramel Gummy Candy sudah berhasil menebarkan racun kepada dua cowok gampang ambyar itu.

"Naneun Song Jong Ki imnida. Teras naon deui? (terus apalagi?) gue nggak tau-- Cepet buka bego!" Di balik pintu, Hugo sudah tidak sabaran.

Dika membuka pintunya, "lo Song Jong Ki apa Chef Juna? Kok kayak maung."

"Maneh berdua lama, gue capek muter-muter cari bubur ayam." Hugo berjalan masuk sampai akhirnya duduk di samping Elang yang sekarang sudah duduk juga.

Selain Dika, Hugo yang anak Bandung asli juga suka mengunjungi kos Elang dan Dika. Bahkan tak jarang dia sampai menginap di sana.

Hugo segera mengerluarkan laptop, lalu menghidupkannya. "Numpang wifi, rumah gue wifinya busuk."

"Udah gue duga , pagi-pagi chat pengen makan apa pasti ada maunya," timpal Dika.

"Gue belum bikin tugasnya prof Dewi, mampus nanti kalau tiba-tiba disuruh presentasi."

"Halah wifi busuk tapi PUBG lancar," timpal Dika lagi.

"Kalau buat PUBG sih masih ada--"

Tidak mau ikut menyahuti perdebatan Hugo dan Dika, Elang memilih pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.

Hello, Gummy. (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang